Sabtu 22 Jun 2019 19:00 WIB

Bio Farma Gandeng Kampus-Kampus Hilirisasikan Riset

Riset kampus diharapkan bisa diimplementasikan dalam industri.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Dwi Murdaningsih
Barisan botol vaksin campak produksi PT Bio Farma (Persero), di laboratorium produksi BUMN satu-satunya produser vaksin itu. Vaksin produksi PT Bio Farma telah
Foto: Biofarma
Barisan botol vaksin campak produksi PT Bio Farma (Persero), di laboratorium produksi BUMN satu-satunya produser vaksin itu. Vaksin produksi PT Bio Farma telah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan vaksin Bio Farma mulai menunujukan ketertarikannya pada hasil peneltian penelitian yang dihasilkan oleh perguruan tinggi negeri di Indonesia. Ketertarikan ini akan disahkan melalui proses kerjasama yang diawali dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI).

Penandatanganan ini sebagai langkah awal kemitraan aktif antara Majelis Senat Akademik (MSA) PTNBH yang merupakan himpunan dari 11 Senat Akademik perguruan tinggi (UI, ITB, IPB, UPI, UNDIP, UGM, UNAIR, UNPAD, USU, UNHAS, dan ITS), dengan Bio Farma sebagai Industri farmasi. 

Baca Juga

Nota kesepakatan ditandatangani oleh Direktur Utama Bio Farma, M. Rahman Roestan, dengan Ketua Majelis Senat Akademik (MSA) PTNBH  Priyo. Suprobo dalam acara Rapat Paripurna MSA PTNBH, Sabtu (22/6). Acara rapat paripurna ini diselenggarakan di Universitas Hasanuddin Makassar.

 

Direktur Utama Bio Farma, M. Rahman Roestan menggatakan dalam bidang kesehatan dan bioteknologi, PTNBH akan menyepakati kerangka LoI bersama Bio Farma, untuk hilirisasi bidang penelitian produk lifescience. Kedepannya hasil kerja sama ini diharap bisa menjadi produk unggulan Indonesia yang dihasilkan oleh Bio Farma.

 

“Sehingga dengan adanya komitmen kesepakatan ini, hasil peneltian dari pihak PTNBH akan dihilirisasi ke industri, yang pada akhirnya akan tercipta inovasi suatu produk unggulan yang sesuai kebutuhan masyarakat”, ujar Rahman dalam keterangan yang didapat Republika, Sabtu (22/6).

 

Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bio Farma, Adriansjah Azhari menambahkan untuk produk masa depan Bio Farma yang sudah masuk kedalam pipeline Bio Farma, akan dihasilkan dari hasil kerjasama yang solid kokoh antara Bio Farma sebagai industri, dengan PTNBH sebagai pihak yang menginisiasi riset dasar / basic research dari suatu produk bioteknologi.

 

Sementara itu menurut Priyo Suprobo mengatakan pemerintah telah mendorong kemitraan antara perguruan tinggi dan industri nasional untuk dapat menghasilkan produk yang bermanfaat bagi negara dan masyarakat secara luas. Bio Farma dinilai merupakan representasi dari semua industri di Indonesia.

 

“Kami berharap bahwa suatu saat nanti akan ada hasil dari riset dan inovasi yang dilakukan di PTNBH, yang awalnya hanya skala laboratorium, dapat ditingkatkan menjadi skala industri yang siap untuk dimanfaatkan oleh masyarakat luas," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement