REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Grab Indonesia mengklaim telah menguasai sekitar 60 persen pangsa pasar transportasi online di Kota Bandung. Grab optimistis permintaan masyarakat akan terus meningkat.
Menurut Vice President Grab West Java Yose Tireza Arizal, pangsa pasar di Bandung akan terus meningkat. "Di Bandung transportasi online telah menjadi lifestyle bagi masyarakat," ujarnya saat peresmian kantor baru di Pascal Shopping Center, Kota Bandung, belum lama ini.
Yose mengatakan, kalau ternyata kebutuhan masyarakat masih tinggi, maka Grab akan menambah lagi jumlah mitra (driver). "Penambahan mitra ini, tergantung pasar. Kami sesuaikan antara suplai dan demand," katanya.
Penambahan kantor baru di Kota Bandung, kata dia, dipersiapkan untuk meningkatkan pelayanan kepada mitra. Sehingga, mereka tidak perlu antre terlalu lama untuk mendapatkan pelayanan di consumer service.
Terkait jumlah driver Grab di Jawa Barat, kata dia, saat ini jumlahnya telah mencapai puluhan ribu. Dengan komposisi seimbang antara mitra mobil dan sepeda motor. Grab juga terus melakukan penetrasi untuk menjamah semua daerah di Jabar.
Head Branch Operations GDC Indonesia Lisdawaty mengatakan, keberadaan kantor baru selain untuk melayani kebutuhan mitra pengemudi Grab, GDC juga berfungsi sebagai pusat pelatihan mitra pengemudi di wilayah Bandung dan sekitarnya. Berbagai inisiatif termasuk pendidikan, layanan kesehatan, jasa keuangan, kehidupan sosial dan fasilitas penunjang aktivitas kerja telah disediakan untuk mitra pengemudi.
“Mitra pengemudi merupakan garda terdepan dalam pertumbuhan Grab di Indonesia. Penyediaan pusat layanan ini untuk menunjang performa dan meningkatkan kesejahteraan mereka," katanya.