REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) melanjutkan kegiatan eksplorasi di wilayah Tuban. Setelah Sosialisasi Pemboran Sumur Eksplorasi WMA-1, upaya pencarian cadangan baru lainya yang dilakukan oleh PHE TEJ yaitu survei seismik 3D.
Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein menjelaskan Pemerintah Kabupaten Tuban siap mendukung penuh apa yang akan dilakukan PHE TEJ di wilayah Tuban. "Kami siap membantu menjadi jembatan komunikasi agar kegiatan seismik ini terlaksana dengan baik." ungkap Noor, Sabtu (15/6).
General Manager PHE TEJ & PHE Randugunting, Darwin Tangkalalo menjelaskan survei seismik 3D & Pemboran WMA-1 adalah bukti bahwa Pertamina berkomitmen mendukung ketahanan energi nasional. Eksplorasi seismik dengan menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan hidrokarbon berdasarkan interpretasi dari penampang seismiknya.
Iwan Bagus Indriyanto, Manager Eksplorasi PHE TEJ mengungkapkan ada 227 Km persegi area di wilayah Tuban yang akan dilakukan seismik. "Survei Seismik 3D adalah upaya pencarian migas yang ada dibawah permukaan bumi dengan gelombang seismik yang timbul dari getaran yang dihasilkan oleh sumber getar, kegiatan ini direncanakan akan diselesaikan dalam waktu 6 bulan bulan, dimulai setelah tahapan sosialisasi dilakukan," ucap dia.
Konsumsi energi tiap tahun terus meningkat (energi per kapita tumbuh 7 persen pertahun sepanjang 2012-2017) seiring pertambahan penduduk, kebutuhan industri dan kemajuan pembangunan nasional. Sementara, berbagai sumber data menyatakan cadangan terbukti (proven reserve) minyak bumi diperkirakan akan habis kurang dari 10 tahun.