Selasa 11 Jun 2019 03:45 WIB

OJK: Perang Dagang AS-China Dorong Daya Saing Produk RI

Indonesia perlu membenahi sektor-sektor yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Perang dagang AS dengan Cina
Foto: republika
Perang dagang AS dengan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut Indonesia dapat mengambil peluang dari perang darang antara Amerika Serikat dan China. Setidaknya, Indonesia dapat meningkatkan daya saing di kancah global akiba perang dagang dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan peningkatan daya saing bisa saja terjadi maka produk asal Indonesia bisa mensubsitusikan berbagai produk asal China.

Baca Juga

“Kalau tidak beli dari China ya beli saja di Indonesia. Lalu, tinggal bagaimana competitiveness kita, bisa membuat barang-barang ekspor kita mereplace demand-demand di dunia ini,” ujarnya usai Halalbihalal di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (10/6).

Kendati demikian, menurut Wimboh, Indonesia perlu membenahi sektor-sektor yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru seperti sektor perikanan, sektor manufaktur, sektor pertambangan dan sektor pariwisata.

“Kita harus restrukturisasi ekonomi kita. Turisme, kita suruh mereka datang ke Indonesia. Lalu, perikanan kita ekspor dan bisa menjaga competitiveness manufacturing,” ucapnya.

Wimboh juga menekankan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok  merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Namun, hal ini bisa diantisipasi dengan memanfaatkan peluang yang didapatkan.

“Perang dagang dengan China adalah default given, silahkan. Tapi kita bagaimana bisa memanfaatkan momentum ini,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement