Senin 10 Jun 2019 17:49 WIB

Kenaikan Tarif Sebabkan Penurunan Jumlah Penumpang Pesawat

Penumpang pesawat domestik pada April mengalami penurunan 6,26 persen.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Aktivitas penumpang di Bandara Wiriadinata Tasikmalaya, Senin (3/6).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Aktivitas penumpang di Bandara Wiriadinata Tasikmalaya, Senin (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada April 2019 mencapai 5,7 juta orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan 6,26 persen dibandingkan Maret 2019 yakni 6,0 juta orang. 

Penurunan juga terjadi secara year on year (yoy) hingga 28,48 persen, di mana Maret 2018 menyentuh angka 7,91 juta orang. Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, ada dua penyebab penurunan ini. "Salah satunya, harga tiket naik," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (10/6). 

Baca Juga

Di sisi lain, Suhariyanto menambahkan, transportasi darat kini juga terus dibenahi sehingga lebih bagus. Dampaknya, konsumen memiliki banyak pilihan untuk menggunakan moda transportasi berbeda. 

Hal tersebut tergambar dari perkembangan transportasi kereta api dan kapal laut. Tercatat, jumlah penumpang kereta api dalam negeri pada April 2019 adalah 35,81 juta orang. Angka tersebut naik 0,16 persen dibandingkan Maret 2019 dan naik 0,15 persen dibanding dengan April 2018. 

Dari pertumbuhan bulanan, penumpang Jabodetabek memberikan kontribusi besar. Mereka adalah penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 28,1 juta orang atau 78,37 persen dari total penumpang kereta api. 

Sementara itu, pada angkutan laut, kenaikannya lebih signifikan. Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada April 2019 tercatat 1,8 juta orang atau naik 5,30 persen dibanding bulan sebelumnya. "Peningkatan terbesar terjadi di Makassar, sampai 16,08 persen," kata Suhariyanto. Sedangkan, secara tahunan, pertumbuhan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 6,09 persen. 

Suhariyanto menjelaskan, penurunan jumlah penumpang terbesar pada angkutan udara domestik terjadi pada seluruh bandara utama. Yakni, Bandara Hasanuddin, Makassar; Soekarno-Hatta, Jakarta; Juanda, Surabaya; Kualanamu, Medan; Ngurah Rai, Denpasar. Masing-masing penurunannya adalah 10,43 persen, 8,78 persen, 7,82 persen, 3,41 persen dan 1,54 persen. 

Secara keseluruhan, jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari hingga April 2019 mencapai 24 juta orang atau turun 20,50 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, 30,2 juta orang. “Penurunan terbesar di Kualanamu, hingga 32 persen,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement