Senin 10 Jun 2019 07:47 WIB

Air Asia Resmikan Penerbangan Perdana Rute Australia-Lombok

Seluruh kursi yang ditawarkan dalam penerbangan perdana Air Asia ini terisi penuh

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Air Asia
Foto: Reuters
Pesawat Air Asia

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Maskapai Air Asia secara resmi mengoperasikan rute penerbangan yang menghubungkan Lombok dengan Australia. Hal ini ditandai dengan pendaratan perdana penerbangan pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ471 rute Perth-Lombok di Bandara Internasional Lombok (BIL), Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Ahad (9/6) malam.

"Pendaratan perdana ini tidak saja menandai terbukanya rute baru untuk wisatawan dari Australia ke NTB, tapi juga memperlihatkan kuatnya komitmen Pemprov NTB untuk mendongkrak arus kunjungan wisatawan," ujar Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah yang ikut serta dalam rombongan pendaratan perdana Air Asia di Bandara Internasional Lombok, NTB.

Baca Juga

Rohmi menyampaikan rute baru ini merupakan kerja keras bersama antara pemerintah dan maskapai penerbangan. Kata Rohmi, Pemprov NTB juga berupaya mendorong rute penerbangan baru ke Lombok dari daerah-daerah lain di Indonesia.

Rohmi mengatakan rute Australia-Lombok ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat di Perth. Pada penerbangan perdana, kata Rohmi, jumlah kursi yang ditawarkan sebanyak 171 kursi terisi penuh. Sementara daftar penumpang penerbangan berikutnya sudah mencapai 150 orang.

"Saya sangat optimis pertumbuhan arus kunjungan ke NTB dari Australia. Ketika kita perkenalkan NTB di sana responsnya luar biasa," kata Rohmi.

Rohmi menilai antusiasme masyarakat Australia terhadap rute baru ini terbilang wajar lantaran NTB memiliki banyak destinasi yang mampu memikat wisatawan dari Australia, antara lain wisata pantai, air terjun yang indah, Gunung Rinjani, hingga Gunung Tambora.

"Belum lagi potensi sport tourism dan ke depan ada MotoGP, yang potensialnya juga di-improve jadi F1, benar-benar menjadi sesuatu yang menarik bagi mereka (turis Australia)," ungkap Rohmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement