Kamis 30 May 2019 15:43 WIB

Dunia Apresiasi Upaya Indonesia Wujudkan Ketahanan Pangan

Pemerintah RI tengah membangun generasi milenial sebagai sumber daya pertanian

Red: EH Ismail
Sekjen Kementan Syukur Iwantoro (kiri) berbicara dalam forum FAO di Roma
Foto: Humas Kementan
Sekjen Kementan Syukur Iwantoro (kiri) berbicara dalam forum FAO di Roma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kebijakan Indonesia mendukung pertanian keluarga dalam memperkuat basis ketahanan pangan mendapat apresiasi dari sejumlah organisasi dunia. Hal itu terjadi dalam peluncuran global dekade dan rencana aksi pertanian keluarga PBB 2019-2028 di Kantor Pusat FAO, Roma, Italia, Rabu (29/5) siang waktu setempat.

Organisasi tersebut adalah FAO (Food and Agriculture Organization), IFAD (International Fund for Agricultural Development), Asosiasi Petani dan Lembaga Internasional. Direktur Jenderal FAO, Jose Graziano da Silva, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Indonesia, sebagai salah satu dari 24 negara anggota Internasional Steering Committee yang secara aktif mendukung pelaksanaan Dekade Pertanian Keluarga ini. 

photo
Indonesia mengikuti forum FAO di Roma pada Rabu (29/5/2019).

Keseriusan komitmen Indonesia dengan menginisiasi pertemuan Regional Conference untuk wilayah Asia Tenggara, bulan April lalu di Jakarta, juga dipandang sebagai wujud konkret komitmen Pemerintah dalam mendukung pelaksanaan Dekade ini. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro membeberkan bagaimana program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), #BEKERJA (Bedah Kemiskinan, Rakyat Sejahtera) dan berbagai rancangan stategis mendorong peran generasi muda dalam sektor pertanian, menjadi tiga program utama dalam mendorong peran pertanian keluarga mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.

Bersama dengan Menteri Pertanian dan Kehutanan Angola, Menteri Pertanian dan Peternakan Costa Rica, dan Menteri Pertanian, Perikanan dan Pedesaan Sao Tome dan Principe, Syukur yang mewakili Menteri Pertanian Republik Indonesia menjadi panelis pada sesi Ministerial Segment mengatakan Program KRPL yang dilaksanakan sejak tahun 2010 telah memberikan berbagai dampak positif bagi keluarga petani di seluruh wilayah Indonesia. 

“Pemanfaatan pekarangan rumah sebagai lahan tanam terbukti telah berhasil mengubah pola pengeluaran dan konsumsi pangan rumah tangga. Pola diet masyarakat mengalami peningkatan dan prevalansi stunting menjadi 30,8% pada 2018, angka ini turun dibandingkan tahun 2013 sebesar 37,2%,” papar Syukur dalam keterangan persnya pada Kamis (30/5).

Sedangkan Program #BEKERJA telah memberikan pilihan mata pencaharian yang lebih baik dan memastikan pencapaian inklusif sosial ekonomi, ketahanan, dan kesejahteraan petani keluarga. Program ini diluncurkan pada tahun 2018, selama dua tahun, program ini telah memberikan manfaat lebih dari setengah juta rumah tangga miskin di Indonesia.

Tidak hanya fokus membangun ketahanan pangan, lewat program pemanfaat lahan perkarangan dan pengentasan kemiskinan, Pemerintah RI tengah membangun generasi milenial sebagai sumber daya pertanian yang kompetitif dan berdaya saing. Kementan telah mengembangkan berbagai program untuk menciptakan agripreneur muda yang sukses, salah satunya dengan sarana pendidikan pertanian baik formal maupun informal.

“Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), kelompok Pengembangan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), dan proyek YESS yang merupakan kerja sama dengan IFAD, merupakan program untuk generasi muda untuk ikut membangun pertanian Indonesia. Dalam penerapan strateginya, digital agriculture juga dipromosikan untuk menarik generasi milenial ke sektor pertanian” terang Syukur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement