REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman menolak tawaran kerja sama Argentina yang ingin mengimpor jagung ke Indonesia. Penolakan impor disampaikan Amran saat kunjungan Wapres Argentina Gabriela Michetti ke kantor Kemeterian Pertanian pada dua pekan lalu.
Amran sudah merasa bahwa saat ini produksi jagung nasional telah surplus. Bahkan, dia menawarkan Indonesia siap mengekspor pisang, manggis, nanas dan salah ke Argentina.
Menanggapi sikap Amran itu, Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia menyebutkan bila sang Menteri telah bertindak memuliakan petani. "Amran sudah menjaga kerja dan perekonomian petani jagung supaya tetap sejahtera. Kita tidak selalu impor, bisa juga ekspor," kata Bahlil, Sabtu (25/5).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti ke Kementerian Pertanian (Kementan), di Jakarta, Rabu (8/5).
Lainnya, menurut Bahlil, dengan kebijakan Amran yang berani menolak tawaran impor jagung Argentina, menunjukan sektor pertanian Indonesia mampu bersaing di pasar dunia.
Bahlil menuturkan, dengan derasnya impor, seperti jagung, akan berprengaruh terhadap daya saing harga di tingkat petani.
"Impor pangan itu kan ada juga yang ulahnya mafia. Mengambil kesempatan dan keuntungan memanfaatkan kebutuhan pangan kita. Kasihan petani kalau kita mampu produksi tapi impor," ujar Bahlil.
Guna informasi, produksi jagung nasional tahun 2018 mencapai 30,56 juta ton dengan luas lahan panen 5,73 juta hektare. Angka produksi itu tumbuh 3,64 persen dibandingkan tahun 2017.
Presiden Joko Widodo juga pernah mengungkapkan, Indonesia kini telah berhasil mengekspor jagung. Terbukti tahun 2018 sebanyak 380 ribu ton produksi jagung nasional mampu di ekspor.