Rabu 15 May 2019 10:38 WIB

Penurunan Tarif Batas Atas Dorong Permintaan Tiket Pesawat

Pemerintah sepakat untuk menurunkan tarif batas atas tiket pesawat 12-16 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Tiket pesawat (Ilustrasi)
Foto: ABCNews
Tiket pesawat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mahalnya harga tiket pesawat masih menjadi pembicaraan hangat masyarakat dalam beberapa bulan terakhir. Terlebih, musim mudik akan segera tiba dan pesawat termasuk pilihan transportasi bagi masyarakat.

Pemerintah pun memutuskan untuk menurunkan tarif batas atas tiket pesawat antara 12 persen sampai 16 persen. Penurunan 12 persen akan dilakukan pada rute-rute gemuk seperti rute di daeah Jawa sedangkan penurunan lainnya pada rute seperti ke Jayapura.

Baca Juga

Keputusan penurunan tarif batas atas akan berlaku efektif sejak ditandatanganinya Peraturan Menteri Perhubungan dengan target 15 Mei 2019.

Menurut pelaku usaha seperti Traveloka, kebijakan pemerintah menurunkan tarif batas atas tiket pesawat dapat mendorong permintaan tiket pesawat kembali naik. Head of Growth Management Transportation Product Traveloka Iko Putera mengatakan pihaknya masih akan melihat dampak kebijakan pemangkasan tarif batas tersebut.

“Yang pasti ada dampaknya ke permintaan, masih dua hari kita masih wait and see karena masih awal-awal,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (15/5).

Kendati demikian, menurut Iko, moda transportasi pesawat masih menjadi dominasi sekitar 67 persen di Traveloka, diikuti oleh beberapa alternatif lain di transportasi darat, seperti kereta api, bus dan rental mobil. Hal ini sejalan dengan perkembangan infrastruktur di Indonesia yang semakin menunjang.

“Pada kuartal pertama terdapat pertumbuhan di pemesanan tiket pesawat, meskipun terjadi kelesuan industri dikarenakan peningkatan harga pesawat terbang dan disusul dengan moda transportasi darat lainnya,” ucapnya.

Sementara untuk kegiatan mudik 2019, diperkirakan pemesanan tiket pesawat akan mengalami kenaikan. Sebab, biasanya masa peak season dalam pemesanan tiket pesawat pesawat terbang pada H-15 lebaran.

"Tapi kalau untuk mudik saya lihat masih ada, demand masih meningkat. Paling tidak dari sisi search, orang masih lihat, masih berharap beli tiket pesawat. Jadi kita masih ada harapan dalam hal Lebaran. Pesawat masih meningkat, masih ada indikasi ke sana," ungkapnya.

Kota favorit pemudik

Animo libur lebaran masyarakat menjadi daya tarik untuk beberapa destinasi di Indonesia. Ada beberapa kota pilihan yang ternyata telah menjadi destinasi favorit para pemudik.

Menurut Iko musim libur lebaran menjadi momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia setiap tahun dengan sangat antusias. "Dan kami melihat ada beberapa destinasi populer domestik yang dipilih untuk lebaran 2019 seperti destinasi kota Surabaya, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Balikpapan dan Batam,” ucapnya.

Iko menjelaskan pemilihan moda transportasi pun cukup beragam. Misal, untuk Semarang, Malang masih menggunakan bus. Sedangkan, Surabaya -Jakarta menggunakan pesawat, Medan- Aceh atau Padang menggunakan bus.

Kendati mengalami kenaikan tarif, moda tranportasi udara masih mendominasi sekitar 60-70 persen. Sedangkan kereta meningkat 30 persen dibanding tahun lalu dan dibanding hari biasa meningkat 300 persen atau empat kali lipat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement