Jumat 03 May 2019 09:46 WIB

Bank Sentral Inggris Pertahankan Suku Bunga di 0,75 Persen

Analis menilai Brexit telah membebani keputusan untuk mempertahankan suku bunga

Bank of England (Bank Sentral Inggris)
Foto: telegraph.co.uk
Bank of England (Bank Sentral Inggris)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) mempertahankan suku bunga acuannya tak berubah di 0,75 persen pada Kamis (2/5). Selain itu, BoE menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Inggris untuk 2019 pada 1,5 persen.

Para ahli dan komentator memperkirakan bahwa bank sentral akan merespons dengan pendekatan tunggu dan lihat, karena Inggris masih dalam periode ketidakpastian Brexit. "Jelas Brexit telah membebani keputusan untuk mempertahankan suku bunga di 0,75 persen," kata Kepala Penasihat Ekonomi EY ITEM Club, Howard Archer, kepada Xinhua.

Baca Juga

"Jelas sekali bank tidak pasti tentang Brexit dan telah mengadopsi pendekatan menunggu dan melihat dengan apa yang terjadi pada Brexit sekarang, karena tenggat waktu telah diperpanjang dan bagaimana itu akan mempengaruhi perekonomian," kata Archer menambahkan.

Archer mengatakan bahwa sikap bank sentral akan terus bergantung secara signifikan pada sifat dan waktu penarikan, khususnya pengaturan perdagangan baru dan apakah transisinya kasar atau mulus, dan bagaimana rumah tangga, bisnis, dan pasar keuangan merespon.

"Komentar-komentar lalu oleh Gubernur BoE Mark Carney telah menyatakan bahwa ia berpikir bahwa kemungkinan besar ekonomi akan membutuhkan stimulus jika tidak ada kesepakatan Brexit. Dengan demikian menunjukkan bahwa penurunan suku bunga akan lebih mungkin daripada kenaikan," paparnya.

Archer menambahkan bahwa bank sentral telah mengeluarkan peringatan kepada pasar untuk menilai kenaikan suku bunga berjangka di waktu mendatang, terutama jika Brexit berjalan mulus di mana ada lebih sedikit gangguan perdagangan daripada di bawah tidak ada kesepakatan Brexit.

"Pesan dari BoE adalah bahwa jika ada transisi yang mulus, maka pasar hampir pasti mengabaikan tingkat pengetatan moneter yang akan dibutuhkan," kata Archer.

"Kenaikan suku bunga berjangka akan terbatas dan bertahap, menurut bank sentral, tetapi tidak terbatas dan bertahap seperti yang pasar perhitungkan saat ini," tambah Archer.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement