Kamis 02 May 2019 19:08 WIB

BI Sebut Investasi Kuartal I Melambat

Investasi kuartal II diperkirakan meningkat seiring kepastian presiden.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia menyampaikan investasi dan aliran modal tumbuh melambat pada kuartal I 2019. Namun BI optimis aliran modal akan meningkat pada kuartal II.

Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menyampaikan banyak hal yang mempengaruhi. BI optimis apalagi setelah 22 Mei real count pemilu presiden akan menambah kepastian bagi investor.

Baca Juga

"Nilai kelayakan investasi kita menunjukkan positif tadinya stabil, secara ekonomi pertumbuhan kita bagus," kata Onny, Kamis (2/5).

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter R Abdullah mengatakan Indonesia bisa berharap modal asing yang masuk akan tetap mengalir masuk sehingga rupiah terjaga. Ditahannya suku bunga oleh The Fed sudah diprediksi sejak awal meskipun ada beberapa pihak yang berekspektasi penurunan.

Dengan ditahannya suku bunga The Fed sementara BI juga sebelumnya menahan suku bunga acuan maka interest rate differential terjaga. Namun, ia juga mengatakan bahwa pelemahan rupiah juga terjadi karena aliran modal masih tertahan.

"Ketidakpastian ending pemilu cukup berdampak ke aliran modal asing di pasar keuangan," kata dia pada Republika.co.id.

Investor masih menunggu dan menahan dananya sebelum hasil pemilu diumumkan. Ia membedakan aliran modal asing menjadi Foreign Direct Investment (FDI) dengan portofolio.

Menurut Piter, aliran modal asing yang masuk sejauh ini lebih dominan dalam bentuk portofolio. Kebijakan suku bunga The Fed dan BI umumnya signifikan mempengaruhi aliran modal portfolio ini. Tetapi tidak untuk FDI. 

FDI atau Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak dipengaruhi faktor-faktor lain seperti kemudahan perizinan, ketersediaan lahan, masalah perburuhan, dan lainnya. Termasuk juga masalah keamanan dan kepastian hukum. 

Proses pilpres yang diduga masih berkepanjangan akan sangat mempengaruhi keputusan investor asing untuk FDI. "Selama proses pilpres belum jelas saya kira aliran modal FDI masih akan tertahan," kata dia.

Namun ia meyakini, kepastian hasil dari pilpres akan menciptakan sentimen positif investor asing. Baik untuk jangka pendek melalui portofolio maupun jangka panjang melalui PMA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement