Kamis 02 May 2019 17:40 WIB

Sragen Targetkan Peningkatan Produksi 17.046 Ton Gabah

Pola tanam padi di Sragen diharapkan menjadi setahun tiga kali dengan adanya waduk..

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
 petani tengah menjemur gabah keringnya.
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
petani tengah menjemur gabah keringnya.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menargetkan peningkatan produktivitas pertanian padi mencapai 17.046 ton dalam satu tahun. Target tersebut berkaitan dengan diresmikannya Bendungan Gondang di Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (2/5). Bendungan tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Yuni, sapaan akrabnya berharap, dengan dibangunnya Waduk Gondang tersebut nantinya akan mengairi lahan persawahan yang ada di Kecamatan Kedawung dan Karangmalang bagian selatan. Dua kecamatan tersebut tadinya memiliki pola tanam padi dua kali dalam setahun yakni padi, padi dan palawija.

Baca Juga

Diharapkan pola tanam padi menjadi setahun tiga kali. Estimasi luasan lahan pertanian di Sragen yang diairi oleh bendungan tersebut seluas 2.841 hektare.

"Harapannya bisa meningkatkan produksi padi di Kabupaten Sragen, ada peningkatan produksi 17.046 ton gabah kering per tahun," jelasnya kepada wartawan di acara peresmian tersebut.

Selain manfaat untuk mengairi lahan persawahan, lanjutnya, keberadaan Bendungan Gondang tersebut akan dimanfaatkan sebagai sumber baku air minum PDAM Kabupaten Sragen dengan estimasi 100 liter per detik. Manfaat lainnya, sebagai resapan air. Sehingga, sumur-sumur tradisional milik warga Sragen akan tetap terpenuhi meskipun musim kemarau.

"Jadi kami bisa mengurangi kegunaan sumur dalam dengan adanya waduk ini. Makanya pemanfaatan Waduk Gondang di Kabupaten Karanganyar ini lebih banyak yang memanfaatkan masyarakat Kabupaten Sragen," kata Yuni.

Dia menambahkan, total luas lahan pertanian di Kabupaten Sragen seluas 94.155 hektare. Terdiri dari lahan sawah 40.182 hektare atau 42,68 persen, dan 53.973 hektare bukan lahan sawah.

Dari 42,68 persen luas lahan sawah tersebut sistem pengairannya menggunakan irigasi teknis yang ditanami tiga kali setahun sejumlah 18.395 hektare. Kemudian, sistem irigasi teknis yang ditanami dua kali setahun seluas 7.441 hektare. Serta sawah tadah hujan seluas 14.254 hektare.

"Jadi untuk persawahan untuk irigasi teknis yang ditanami tiga kali setahun sumber air berasal dari Waduk Gajah Mungkur Wonogiri meliputi Kecamatan Masaran, Sragen, Sidoharjo, Karangmalang, Plupuh dan Tanon," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement