REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) menyiagakan 502 personel untuk menjaga pasokan listrik. Ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam menjalani ibadah selama bulan suci Ramadhan.
General Manager PLN UIW NTB Rudi Purnomoloka mengatakan PLN berkomitmen menjaga pasokan listrik selama bulan Ramadhan. "Untuk personel sebenarnya ini kami siaga lanjut dari siaga pemilu. Kami tetap siagakan personel ini untuk menjaga keandalan pasokan listrik dan mengantisipasi adanya gangguan," ujar Rudi di Mataram, NTB, Selasa (30/4).
Rudi menyebutkan sistem kelistrikan NTB meliputi sistem kelistrikan Lombok yang saat ini memiliki daya mampu sebesar 269 Megawatt (MW) dengan beban puncak sebesar 240 MW, sistem kelistrikan Sumbawa memiliki daya mampu sebesar 67 MW dengan beban puncak sebesar 46 MW, dan sistem kelistrikan Bima memiliki daya mampu sebesar 69 MW dengan beban puncak sebesar 48 MW. Rudi memperkirakan peningkatan pemakaian listrik selama Ramadhan terjadi perubahan karakter pemakaian.
"Di luar bulan Ramadhan kenaikan beban biasanya terjadi antara pukul 19.00 sampai 22.00 WITA. Sedangkan saat Ramadhan terjadi dua kali peningkatan beban yaitu tidak hanya pukul 19.00 sampai 22.00 WITA tetapi juga saat memasuki waktu sahur, antara pukul 02.00 hingga 04.30 WITA," kata Rudi.
Rudi berharap kelistrikan di NTB tetap andal dan aman selama Ramadhan. Namun, kata dia, terkadang ada hal-hal yang tidak diduga, seperti cuaca ekstrem atau ada pohon tumbang yang akan menyebabkan padam listrik.
"Oleh karena itu kita siapkan personel supaya bisa menangani dengan cepat," kata Rudi menambahkan.