Jumat 26 Apr 2019 18:32 WIB

PGN Bagikan Dividen Rp 1,38 Triliun

Selama 2018, PGN berhasil mencatatkan pendapatan sebesar 3,87 miliar dolar AS.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Dirut PGN Gigih Prakoso bersama Direksi memberikan keterangan usai melaksanakan rapat umum pemegang saham (RUPS) Tahun 2019 di Jakarta, Jumat (26/4).
Foto: Republika/Prayogi
Dirut PGN Gigih Prakoso bersama Direksi memberikan keterangan usai melaksanakan rapat umum pemegang saham (RUPS) Tahun 2019 di Jakarta, Jumat (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN) menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada hari ini, Jumat (26/4). Hasil RUPS memutuskan perseroan untuk membagikan dividen senilai total Rp 1,38 triliun.

Besaran dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan pelat merah berkode emiten PGAS itu naik dibanding nilai dividen 2018 sebesar Rp 766,27 miliar. Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy mengatakan, dari dividen senilai total Rp 1,38 triliun, para pemegang saham mendapatkan Rp 56,99 per lembar dengan total 24 miliar lembar.

Baca Juga

“Tahun lalu, pemegang saham mendapatkan dividen sebesar Rp 31 per lembar, jadi pembagian dividen tahun ini naik sekitar 80 persen,” kata Said dalam Konferensi Pers RUPS PGN, Jumat (26/4).

Sepanjang 2018, PGN berhasil mempertahakan kinerja positif, baik dari sisi finansial maupun operasional. Sejauh ini, PGN memiliki lini bisnis pipanisasi gas, compressed natural gas (CNG), dan liquefied natural gas (LNG). Selain menyasar pasar rumah tangga, PGN juga masuk ke segmen industri dan komersial untuk memenuhi kebutuhan akan gas.

Selama 2018, PGN berhasil mencatatkan pendapatan sebesar 3,87 miliar dolar AS dengan EBITDA sebesar 1,20 miliar dolar AS. Pendapatan yang dikantongi sepanjang tahun lalu itu tercatat naik dari tahun 2017 sebesar 3,5 miliar dolar AS.

Adanya peningkatan pendapatan tersebut, total laba operasi yang dihasilkan mencapai 645 juta dolar AS atau naik dibandingkan dengan laba operasi pada 2017 yang hanya 515 juta dolar AS. Adapun laba bersih yang didapatkan PGN mencapai 305 juta dolar AS, naik signifikan dibandingkan dengan periode 2017 yang hanya 197 juta dolar AS.

Lebih lanjut, dari peningkatan pendapatan dan laba bersih PGN, perseoran diganjar dengan penilaian yang stabil oleh berbagai lembaga pemeringat utang. Secara keseluruhan, kondisi keuangan PGN dinilai masih stabil dan tidak seburuk pada 2017 lalu.

Adapun total aset yang dikelola mencapai 7,94 miliar dolar AS. Secara operasional di sisi hulu, PGN sudah mencatatkan lifting minyak dan gas bumi sebesar 39.213 BOEPD. Sementara, di sisi hilir, penjualan gas mencapai 962 BBTUD, transmisi gas sebanyak 2.1010 MMSFCD, serta bisnis hilir lainnya mencapai 210 BBTUD.

“Memang tahun ini PGN mengalami peingkatan seiring masuknya PGN menjadi sub holding migas,” kata Direktur Utama PGN Gigih Prakoso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement