Jumat 26 Apr 2019 13:30 WIB

Pelindo IV-Pemerintah Belanda Bangun Pelabuhan Baru Makassar

Pembangunan Pelabuhan Baru Makassar menelan biaya investasi Rp 60 triliun

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Pelabuhan Pelindo IV, Farid Padang (kedua kiri) memamtau proses pembangunan Makassar New Port di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (5/10).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Direktur Pelabuhan Pelindo IV, Farid Padang (kedua kiri) memamtau proses pembangunan Makassar New Port di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR — Pemerintah Belanda menjajaki peluang kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) melalui rencana investasi pada pembangunan Makassar New Port (MNP) Tahap III. Aksi korporasi ini menelan investasi sebesar Rp 60 triliun dan direncanakan mulai dirintis pembangunannya pada 2021 mendatang.

Direktur Utama PT Pelindo IV Farid Padang mengatakan pemerintah Belanda sudah pernah menjajaki peluang kerja sama dengan Pelindo IV, yakni membangun pelabuhan di Maluku. “Bahkan saat itu pihak kedutaan Belanda sudah membuat feasibility study-nya, tetapi belum ada kelanjutannya hingga sekarang,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Jumat (26/4).

Baca Juga

Pada kunjungannya kali ini lanjut dia, pihak kedutaan Belanda sangat tertarik untuk melakukan investasi pada pembangunan Makassar New Port Tahap III, termasuk pengembangan baru Pelindo IV di wilayah Marangkayu, Kalimantan Timur. Namun khusus di MNP Tahap III menurut Farid, pihak pemerintah Belanda berencana membangun pabrik semen atau otomotif.

“Mereka tadi bilang, mereka sangat interest untuk manufacturing di MNP Tahap III nanti. Karena hilirisasi memang perlu dilakukan. Mereka ternyata juga menyadari bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) memang sangat diperlukan,” ucapnya.

Dia menuturkan, sejauh ini Pelindo IV sudah memiliki KEK di Bitung, di Palu, serta KEK di Sorong yang juga ternyata diminati oleh pihak pemerintah Belanda. “Kalau KEK di Sorong, mereka [Belanda] interest untuk melakukan pengembangan dari sisi wisatawannya. Sedangkan untuk KEK yang di Makassar nanti, mereka tertarik untuk manufacturing, otomotif dan lainnya. Semua itu peluang kerja samanya masih terbuka lebar,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, pihaknya baru akan membuka lebar peluang kerja sama untuk MNP Tahap III nanti. Sebab untuk MNP Tahap I dan III, pihaknya masih menggunakan anggaran dari hasil penjualan obligasi yang dikeluarkan Pelindo IV untuk membiayai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.

“Jadi, MNP Tahap I dan II murni dibangun oleh anak bangsa. Nanti pada MNP Tahap III atau pembangunan industrinya, baru akan ada kerja sama dengan pihak lain. Tak hanya dengan Belanda, beberapa negara seperti China, Jepang dan lainnya juga sudah ada yang menjajaki peluang kerja sama dengan Pelindo IV, khususnya untuk MNP Tahap III,” ucapnya.

Hanya saja tambah dia, dari total investasi MNP Tahap III nanti sebesar Rp 60 triliun, Pelindo IV masih menginginkan sharing investasi yang lebih besar. Adapun bentuk kerja sama yang akan ditawarkan, bisa dalam bentuk konsesi selama 20 atau 30 tahun.

“Bisa juga kerja sama pertukaran tenaga kerja atau peningkatan skill Sumber Daya Manusia (SDM). Pada prinspinya, kontrol masih tetap ada pada Pelindo IV,” ungkapnya.

Sementara Deputy Head of Economic Department - Netherlands Embassy in Indonesia, Joost Nuijten menambahkan kedatangan pihaknya ke Makassar adalah untuk menjajaki kembali beberapa peluang kerja sama yang ada di wilayah ini, utamanya di Sulawesi Selatan.

“Seperti kita ketahui, wilayah Sulawesi Selatan kaya akan potensi alam yang dimiliki. Sementara kita memiliki cukup banyak tenaga ahli yang bisa membantu menggali lebih dalam lagi potensi tersebut,” katanya.

Dalam kunjungannya, Joost Nuijten juga membawa serta beberapa tenaga ahli di beberapa bidang seperti maritim, pengelolaan air, pengelolaan limbah, pertanian dan konsultasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement