REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Teknik Maipark Heddy Agus Pritasa mengatakan perusahaan reasuransi harus membenahi masalah cashflow sebagai antisipasi terjadinya peningkatan klaim saat terjadi bencana. Menurutnya, pembayaran klaim harus dilakukan secepat mungkin sesuai aturan yang berlaku.
"Tidak cuma perusahaan reasuransi saja yang terkena tekanan biaya klaim yang banyak ini tetapi juga klien kita yang merupakan perusahaan asuransi," kata Heddy saat ditemui dalam acara seminar internasional Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), di Jakarta, Selasa (23/4).
Selain itu, tambahnya, perusahaan juga perlu memperkuat proses internal khususnya pengelolaan risiko bencana. Demikian pula dalam hal pengelolaan underwriting, perusahaan harus memperhitungkan faktor-faktor terjadinya bencana.
Menurut Heddy, industri asuransi saat ini sangat fokus dengan penanganan risiko bencana. Pasalnya, lanjut Heddy, perusahaan asuransi sudah melihat terjadinya peningkatan sumber gempa secara drastis.
Sebagai bagian dari risiko bisnis, Heddy melihat, perusahaan asuransi sudah cukup baik dalam penanganan klaim bencana. Namun, Heddy mengakui, masih ada perusahaan asuransi yang menghadapi sedikit kendalan salah satunya karena adanya klaim yang bersamaan.