Sabtu 13 Apr 2019 12:57 WIB

Gandeng Universitas, Kementan Tumbuhkan Wirausaha Pertanian

Program Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) mendapat respons positif dari berbagai pihak.

Red: EH Ismail
Petani memanen sayur kangkung di lahan pertanian kawasan Depok, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petani memanen sayur kangkung di lahan pertanian kawasan Depok, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan menggandeng 29 perguruan tinggi untuk mengajak generasi muda terjun dalam wirausaha pertanian. Program ini dimaksudkan untuk regenerasi pertanian, sehingga menjaga kestabilan stok pangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Momon Rusmono mengatakan, kegiatan ini dilakukan dengan beberapa maksud. “Pertama adalah penyadaran, penumbuhan, pemandirian, dan pengembangan minat, keterampilan dan jiwa kewirausahaan generasi muda di bidang pertanian,” ujarnya di Jakarta pada Sabtu (13/4).

Kedua adalah mengembangkan peluang bisnis bagi lulusan sehingga mampu menjadi job-creator di sekitar pertanian (agribisnis). Ketiga adalah mendorong pertumbuhan dan perkembangan kapasitas lembaga penyelenggara pendidikan pertanian sebagai center of agrisociopreneur development. Basisnya inovasi agribisnis. 

Program Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) mendapat respons positif dari berbagai pihak. Program ini mulai dirintis sejak tahun 2015 lalu, dan telah diberikan kepada 1.015 kelompok PWMP. Tujuannya untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap bidang pertanian.

Sebagai upaya untuk meningkatkan peran milenial agropreneur, Pusat Pendidikan Pertanian akan menyelenggarakan The 1st Milenial Indonesian Agropreneur (MIA). Tema yang diangkat adalah “Peran Generasi Muda Pertanian Milenial Dalam Pembangunan Pertanian.”

Acara ini digelar pada 18 - 21 April di Botani Square Kota Bogor. Momon mengatakan, kegiatan ini menjadi momentum untuk mempromosikan kelompok wirausaha muda pertanian kepada masyarakat. 

Selain itu kegiatan ini juga menjadi gebrakan untuk membuka peluang kerjasama/investasi dari dunia usaha terhadap dunia pendidikan, mempromosikan Polbangtan, PEPI dan SMKPP, serta menjadi wadah kolaborasi antara Pemerintah, akademis, swasta/industri dan para agropreneur.

MIA diikuti oleh Polbangtan, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Jafa Foundation, PIS Agro, Crowde Co Founder dan Anomali Cafe serta 26 PWMP Perguruan Tinggi Mitra. Beberapa rangkaian kegiatan pada penyelenggaraan MIA ini, antara lain: Pameran Inovasi Wirausaha Muda Pertanian. 

Kegiatan mendukung petani milenial

Dalam kegiatan ini tersedia stan agro mekanika zone yang menampilkan penggunaan alat, mesin dan contoh hasil prosesolah pangan (mekanisasi penanganan). Berikutnya adalah coffee plus zone yang menampilan aneka produk hasil dengan proses pengolahannya. Juga aneka produk yang termasuk dalam ranah/kelompok perkebunan, hortikultura dan lainnya.

Ada pula momo (Fauna) plus zone yang menampilan aneka produk hasil dengan prosesnya dengananeka produk yang masuk dalam ragam unggas, daging, dan telur. Kegiatan di sana juga diramaikan dengan talkshow dan kerja sama.

Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan wirausahawan muda milenial pertanian yang kreatif dan inovatif dalam mendukung pembangunan pertanian, serta menarik minat generasi muda milenial untuk melanjutkan pendidikan tinggi vokasi pertanian khususnya ke Polbangtan, PEPI dan SMK-PP.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement