REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Barata Indonesia (Persero) memulai pengerjaan proyek Pembangunan Tanki LPG Pressurized Kupang milik PT Pertamina (Persero). Dalam proyek ini, Barata Indonesia sebagai kontraktor pelaksana akan membangun dua tanki LPG yang masing–masing memiliki kapasitas 500 Metrik Ton.

Direktur Utama Barata Indonesia Oksarlidady Arifin mengatakan proyek ini senilai Rp 142 miliar dengan memiliki masa pengerjaan sekitar 18 bulan. ”Peran perseroan dalam pembangunan infrastukrur minyak dan gas sudah diakui oleh para pemilik pekerjaan karena hasil pekerjaan selama ini proven dalam hal kualitas,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Rabu (3/4).

Adapun proyek tersebut bukanlah proyek tanki dan terminal pertama yang ditangani oleh perseroan. Menurutnya di bidang minyak dan gas Barata Indonesia memiliki pengalaman panjang memproduksi berbagai macam tanki. Baik tanki bertekanan ataupun yang tidak bertekanan lengkap dengan fasilitas pendukung lainnya. “Kami berharap proyek tersebut bisa berjalan dengan lancar dan dapat diselesaikan secara tepat waktu,” ungkapnya.

Sementara Direktur LPSI PT Pertamina Gandhi Sriwidodo menambahkan pembangunan LPG di Tenau Kupang tersebut merupakan salah satu program untuk mendukung program Konversi LPG di wilayah Indonesia Timur. Dengan begitu Indonesia wilayah timur juga bisa menikmati harga gas yang wajar. "Ini juga merupakan salah  satu upaya kami dalam meningkatkan ketahanan energi nasional," ucapnya.

Selain Proyek Tanki LPG Pressurized Kupang, tahun ini Barata Indonesia juga mendapatkan beberapa proyek di bidang minyak dan gas. Diantaranya, Tanki LPG Pressurized Bima, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tegal yang sebentar lagi selesai pembangunannya serta TBBM Belawan

Ikuti Whatsapp Channel Republika