Selasa 02 Apr 2019 11:36 WIB

Bandara Kufar Butuhkan Aliran Listrik

Penggunaan genset tidak efisien dibandingkan jika bandara tersebut teraliri listrik.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Kepala Bandara Banda Naira Mohammad Amrillah (kiri) dan Kepala Otoritas Bandara Wilayah VIII Sarmanto menjelaskan mengenai padat karya dan kondisi Bandara Kufar, Senin (1/4).
Foto: REPUBLIKA/Rahayu Subekti
Kepala Bandara Banda Naira Mohammad Amrillah (kiri) dan Kepala Otoritas Bandara Wilayah VIII Sarmanto menjelaskan mengenai padat karya dan kondisi Bandara Kufar, Senin (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SERAM BAGIAN TIMUR -- Bandara Kufar, Seram Bagian Timur, Maluku dioperasionalkan untuk menjaga konektivitas dari Kufar menuju Ambon begitu juga sebaliknya. Hanya saja bandara yang merupakan bagian dari Bandara Banda Naira, Maluku itu ternyata hingga saat ini masih belum teraliri listrik. 

Kepala Bandara Banda Naira Mohammad Amrillah mengaakui meski sudah bisa mengoperasionalkan penerbangan, namun Bandara Kufar masih banyak yang perlu dibenahi. "Fasilitas di bandara ini belum ada listrik," kata Amrillah di Bandara Kufar, Senin (1/4). 

Baca Juga

Dia menjelaskan listrik menjadi komponen yang penting untuk mengoperasionalkan bandara yang aktif meski lokasinya masih di tengah hutan. Untuk itu, hingga saat ini Bandara Kufar masih memanfaatkan generator set (genset) untuk mendapatkan aliran listrik selama bandara operasional dari pukul 06.00 WIT sampai 14.00 WIT. 

Meskipun begitu, Amrillah menilai penggunaan genset tentu tidak efisien dibandingkan jika bandara tersebut sudah teraliri listrik. "Makanya pertama yang pelu dibenahi terlebih dahulu di Bandara Kufar ini memang listrik," tutur Amrillah. 

Sebab, Amrillah memastikan dari infrastruktur sisi udara, Bandara Kufar sudah sangat siap untuk melayani penerbangan dari Kufar menuju Manado (pergi pulang). Untuk itu, jika dari sisi udara sudah memadai maka perlu pemantapan lagi di sisi lain seperti listrik dan juga sumber daya manusia (SDM) berlisensi. 

"Jadi untuk saat ini untuk pesawat satu atau dua itu pasti masih terhubung dengan baik di Bandara Kufar," tutur Amrillah. 

Bandara Kufar sendiri sampai saat ini baru melayani penerbangan dengan satu rute yaitu Kufar-Ambon (pergi pulang). Penerbangan tersebut masih dilayani oleh Trigana Air saja dengan jadwal penerbangan empat hari dalam sepekan yang operasionalnya masih disubsidi pemerintah daerah 50 persen dengan pesawat jenis ATR 42-300. 

Meskipun hanya satu rute saja, konektivitas tersebut sangat dibutuhkan karena dari Kufar ke Ambon atau sebaliknya hanya membutuhkan waktu sekitar 50 menit dengan jalur udara. Sementara jika menggunakan jalur darat dilanjutkan dengan laut maka membutuhkan satu hari untuk sampai ke Ambon dari Kufar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement