REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukuk Ritel seri SR-011 mencatatkan pencapaian rekor tertinggi untuk sukuk individu atau ritel sejauh ini. Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Dwi Irianti Hadiningdyah menyampaikan SR-011 terjual sebesar Rp 21,18 triliun.
"Alhamdulillah, capaian Rp 21,18 triliun dengan jumlah investor sebanyak 35.026 investor," kata Dwi pada Republika.co.id, Selasa (26/3).
Ia menambahkan sebanyak 20.630 investor merupakan investor baru yang sebelumnya belum pernah membeli surat berharga negara sebelumnya. Menurut Dwi, jumlah tersebut merupakan capaian terbesar untuk investor baru.
"Betul (capaian terbesar), alhamdulillah peminatnya luar biasa," kata dia.
Sedikit berbeda dari capaian sebelumnya pembeli terbanyak dan nominal terbanyak berasal dari kalangan baby boomer atau berusia 56-73 tahun. Seri sukuk sebelumnya pembelian dikuasai oleh milenial meski nominalnya masih lebih banyak baby boomers.
Capaian SR-011 lebih tinggi dari targetnya sebesar Rp 10 triliun. Juga lebih tinggi dari capaian seri sebelumnya SR-010 yang diluncurkan Maret 2018. Pemerintah menetapkan saat itu hasil penjualan dan penjatahan Sukuk Negara Ritel seri SR-010 sebesar Rp 8,44 triliun dengan jumlah investor tercatat sebanyak 17.922 orang.
SR-010 mempunyai tingkat imbalan 5,9 persen dengan tanggal jatuh tempo pada 10 Maret 2021. Sementara SR-011 memiliki imbal hasil 8,05 persen. SR-011 dan SR-010 sama-sama dapat diperoleh melalui 22 agen penjual.
Dari 22 Agen Penjual tersebut, yang melakukan penjualan terbesar SR-010 untuk kategori bank konvensional adalah PT Bank Central Asia, Tbk sebesar Rp1,37 triliun untuk kategori bank syariah adalah PT Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 521,9 milliar dan untuk kategori perusahaan sekuritas adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk sebesar Rp 644,5 miliar.
Untuk SR-011, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. melaporkan proses penjualan dengan hasil cukup baik. Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra mengatakan tidak ada kendala berarti dan penawaran cukup disambut dengan antusias. "Capaian penjualannya sekitar Rp 1,8 triliun, cukup baik dan lancar-lancar saja," kata dia.