Selasa 26 Mar 2019 08:21 WIB

Pacu Produksi Mamin, Ini Tiga Strategi Kemenperin

Pemerintah meningkatkan ekspor dengan manfaatkan akses terhadap sumber daya pertanian

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Industri Mamin Penopang PDB. Aneka macam produk makanan dan minuman ditawarkan kepada pembeli di ritel swasta, Jakarta, Kamis (14/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Industri Mamin Penopang PDB. Aneka macam produk makanan dan minuman ditawarkan kepada pembeli di ritel swasta, Jakarta, Kamis (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TENGGAMUS -- Untuk memacu produktivitas industri makanan dan minuman (mamin), Menteri Perindustrian Airlangga Hartato menyampaikan tiga strategi yang sedang dijalankan. Ketiga strategi tersebut antara lain mendorong produktivitas di sektor hulu pertanian, peternakan, dan perikanan melalui penerapan dan investasi teknologi seperti sistem monitoring otomatis dan autipilot drones. 

“Kedua, kami mendorong UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) di sepanjang rantai nilai untuk mengadopsi teknologi yang dapat meningkatkan hasil produkso dan pangsa pasar mereka,” kata Airlangga dalam keterangan pers yang diterima, Senin (25/3). 

Baca Juga

Lebih lanjut dia menyebut, pemerintah juga terus meningkatkan ekspor dengan memanfaatkan akses terhadap sumber daya pertanian dan skala ekonomi domestik. Untuk itu dia mendorong perusahaan-perusahaan industri mamin berbasis agro dapat melakukan strategi tersebut. 

Bagi Indonesia, kata Airlangga, implementasi industri 4.0 memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dengan melipatgandakan produktivitas tenaga kerja. Hal itu guna dapat meningkatkan daya saing global dan mengangmat pangsa pasar ekspor di tingkat internasional. 

Menurutnya, kesempatan tersebut jika dimanfaatkan secara maksimal oleh industri, maka ke depannya, akses pasar internasional bagi Indonesia akan terbuka sehingga dapat memberi akses terhadap lapangan pekerjaan hingga meningkatkan konsumsi domestik menjadi lebih kuat. 

“Dan Indonesia dapat menjadi salah satu negara dalam 10 besar yang memiliki perekonomian terkuat di dunia,” katanya. 

Sebelumnya diketahui, Kemenperin telah menyusun inisiatif Making Indonesia 4.0 yang memuat strategi dan peta jalan untuk menyongsong industri 4.0 di Indonesia. Peta jalan Making Indonesia 4.0 memberikan arahan dan strategi yang jelas bagi pergerakan industri Indonesia di masa datang, termasuk di dalamnya lima sektor yang menjadi prioritas. Lima sektor tersebut adalah industri mamin, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, kimia, serta elektronik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement