REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia catat potensi transaksi senilai 7,73 dolar AS di pameran Africa's Big 7 (AB7), Afrika Selatan pada 18-20 Juni 2023.
Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Johannesburg Tonny Hendriawan mengatakan, Indonesia terus berupaya meningkatkan potensi ekspor mamin.
"Partisipasi Indonesia pada pameran ini terlaksana atas kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia Pretoria dan ITPC Johannesburg. Selama tiga hari pameran, Indonesia meraup potensi transaksi 7,73 juta dolar AS," ujar Tonny melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (23/6/2023).
Tonny menekankan, pelaku usaha Indonesia perlu mendiversifikasi pasar ekspor melalui promosi secara intensif ke pasar Afrika Selatan yang menjadi pintu masuk untuk pasar di kawasan Selatan Afrika. Baginya, Afrika Selatan merupakan pasar yang unik.
"Pelaku usaha perlu mempelajari baik-baik pasar Afrika Selatan. Konsumen Afrika Selatan umumnya setia dengan merek tertentu. Sekitar 70 persen konsumen berada pada pendapatan menengah ke bawah sehingga cukup sensitif terhadap harga," kata Tonny.
Perusahaan Indonesia yang berpartisipasi pada AB7 yaitu PT Rex Canning, PT Mayora Indah, PT Kapal Api Global, PT Sarimurni Abadi (Momogi), PT ABC President, PT Orang Tua Group, PT Monde Mahkota Biscuits, dan PT Manohara Asri (Mahaghora Group). Selanjutnya PT Indofood Sukses Makmur, Kalbe International, PT Kaldu Sari Nabati Indonesia, PT Pulau Sambu (Kara), PT Gandum Mas Kencana Indonesia; serta PT Kapiten Nusantara.
AB7 ini diikuti pelaku usaha dari berbagai negara, seperti Indonesia, Tiongkok, India, Mozambik, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, dan Pakistan.
Paviliun Indonesia dibuka Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Pretoria Victor Sambuaga didampingi ITPC Johannesburg dan mendapat perhatian lebih dari 1.000 pengunjung yang berasal dari Afrika Selatan, Lesotho, Namibia, Eswantini dan Botswana, serta Mozambiq.
"Meskipun tarif bea masuk ke pasar Afrika Selatan masih tinggi, saya yakin produk-produk Indonesia tetap memiliki peluang dan potensi memasuki pasar ini. Saat ini, beberapa produk makanan Indonesia mamin menembus pasar modern Afrika karena produk kita kompetitif dan memiliki kualitas yang baik," ujar Victor.
Kinerja perdagangan Indonesia dengan Afrika Selatan pada 2022 mencapai 3,25 miliar dolar AS. Tren pada periode 2018-2022 menunjukkan peningkatan 21,81 persen. Nilai ekspor Indonesia ke Afrika Selatan pada periode Januari-April 2023 sebesar 294,4 juta dolar AS atau mengalami penurunan 10,95 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Afrika Selatan selama dua tahun terakhir menurun 25 persen, yaitu dari 429 ribu dolar AS pada 2021 menjadi 320 ribu dolar AS pada 2022. Sementara ekspor produk minuman mengalami kenaikan 37 persen, yaitu dari 22,9 ribu dolar AS pada 2021 menjadi 31,5 ribu dolar AS pada 2022.