Selasa 19 Mar 2019 06:58 WIB

Mentan: Bahan Bakar B100 Sudah Diuji Coba dan Efektif

Saat ini Indonesia sudah menjalankan penggunaan bahan bakar B20

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nidia Zuraya
Biodiesel (ilustrasi)
Foto: olipresses.net
Biodiesel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, teknologi biodiesel 100 persen atau B100 sudah diuji coba di sejumlah daerah. Dia menyebut, dengan tingkat produktivitas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang tinggi, Indonesia dapat menggantikan ketergantungan terhadap solar di masa mendatang.

“Coba nanti solar ini kita gantikan dengan CPO, kita ubah jadi biofuel. Kita sudah temukan teknologinya (B100), sudah kita uji coba dan luar biasa sekali hasilnya,” kata Amran kepada Republika, Senin (18/3).

Baca Juga

Amran menambahkan, tingkat produksi CPO Indonesia semakin meningkat sebesar 46 juta ton seperti yang disampaikan oleh Capres nomor urut 01 Joko Widodo beberapa dalam debat presiden beberapa waktu lalu. Sementara, kata dia, saat ini Indonesia telah mampu mengekspor 34 juta ton produk CPO.

Terkait sikap Uni Eropa yang mencoret sawit sebagai bahan bakar nabati yang tak ramah lingkungan, Amran tak memusingkan hal itu. Menurutnya, jika penerapan B20, dan B100 sudah terealisasi sepenuhnya, dengan sendirinya kebutuhan dunia akan sawit akan terus meningkat.

Sebab, kata dia, selama ini belum ada tanaman yang lebih efektif untuk menghasilkan minyak selain sawit. “Perbandingannya saja, untuk satu liter B100 itu bisa menempuh perjalanan hingga 13,4 kilometer sementara satu liter solar hanya mampu sembilan kilometer. Ini efisien, dan harganya lebih murah sedikit dibanding solar,” katanya.

Pemerintah menargetkan penggunaan B100 pada 2022 mendatang. Saat ini, Indonesia sudah menjalankan penggunaan B20 sehingga proses menuju penggunaan B100 diharapkan dapat terealisasi secepatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement