Senin 11 Mar 2019 11:55 WIB

Kementan Belum Tahu Total Sawah Terdampak Banjir

Petani yang sudah terdaftar asuransi diimbau tidak khawatir jika lahannya terendam.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolanda
Sekjen Kementerian Pertanian, Syukur Iswantono, saat menghadiri pertemuan Asian Productivity Organization (APO) di Royal Ambarukmo Yogyakarta, Senin (11/3).
Foto: REPUBLIKA/Wahyu Suryana
Sekjen Kementerian Pertanian, Syukur Iswantono, saat menghadiri pertemuan Asian Productivity Organization (APO) di Royal Ambarukmo Yogyakarta, Senin (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hujan intensitas tinggi yang sempat melanda sebagian besar Pulau Jawa berdampak terjadinya banjir di sawah-sawah. Sayangnya, hingga kini, Kementerian Pertanian belum tahu total sawah terdampak dan kerugian yang diderita petani.

Ditemui usai membuka pertemuan Asian Productivity Organization (APO), Sekjen Kementan, Syukur Iswantono, tidak menjawab satupun pertanyaan-pertanyaan soal luasan sawah yang terdampak banjir pekan lalu.

Baca Juga

Selain itu, Syukur tidak pula menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait kisaran nominal kerugian yang diderita akibat kejadian tersebut. Syukur, malah terus mengatakan kesiapan pemerintah memberi ganti rugi.

"Pemerintah saat ini sudah memberikan jaminan kepada petani karena masalah bencana alam kan tidak bisa kita hindari, karena itu, kita sudah ada asuransi pangan, termasuk peternakan," kata Syukur di Royal Ambarukmo Yogyakarta, Senin (11/3).

Syukur meminta, para petani yang terdampak bencana banjir dan sudah masuk program asuransi agar tidak khawatir. Ia menegaskan, pemerintah akan memberikan ganti terhadap pengeluaran yang telah dikeluarkan.

Namun, jawaban itu tentu malah memberikan kekhawatiran tersendiri. Sebab, itu berarti, jaminan ganti rugi serupa belum tentu didapatkan para petani terdampak banjir yang belum masuk program asuransi.

Bahkan, kalaupun ada jaminan ganti rugi bagi para petani terdampak banjir, ia belum tahu anggaran ganti rugi yang bisa diberikan kepada petani. Syukur malah meminta lebih banyak petani yang mendaftar asuransi.

"Saya tidak tahu secara detail, tapi yang jelas cukuplah untuk memenuhi kebutuhan petani anggota asuransi, dan kami mengharapkan ke depan semakin banyak petani yang terlibat dalam asuransi," ujar Syukur.

Setelah itu, ketika dimintakan kembali data pasti luasan lahan sawah yang terdampak banjir, Syukur kembali tidak memberikan jawaban. Malah, Syukur memperkirakan, lahan terdampak tidak terlalu besar.

"Tidak terlalu banyak ya dibandingkan dengan yang panen saat ini, jadi bencana-bencana ini terbilang kecil dibandingkan (bencana) jauh-jauh sebelumnya," kata Syukur.

Percaya diri, Syukur menegaskan pemerintah sudah mengantisipasi kejadian ini. Ia kembali meminta masyarakat tidak khawatir karena pangan tetap cukup dan petani tetap dijamin sejahtera untuk tetap bertani. Wahyu Suryana

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement