Rabu 06 Mar 2019 14:05 WIB

Grab Peroleh Suntikan Dana Rp 20,56 Triliun

Grab telah menguasai 60 persen pangsa pasar roda dua dan 70 persen roda empat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Grab Indonesia
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Grab Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan aplikasi transportasi daring, Grab Holdings Inc (Grab), mendapatkan suntikan dana dari Softbank Vision Fund senilai 1,46 miliar dolar AS atau setara Rp 20,56 triliun. Investasi tersebut merupakan pendanaan dalam putaran seri H yang dibuka oleh Grab. Dengan suntikan dana tersebut, Grab secara total mengantongi investasi sebesar 4,5 miliar dolar AS setara Rp 63,65 dolar AS dalam pendanaan seri H.

CEO Grab Anthony Tan menuturkan, Softbank Vision Fund merupakan investor strategis jangka panjang bagi Grab. Pendanaan tersebut merepresentasikan pendanaan swasta yang terbesar di industri teknologi transportasi daring.

“Kami mengumumkan Grab telah menerima pendanaan dari Softbank Vision Fund sebesar 1,46 miliar dolar AS. Kami berterima kasih atas dukungan berkelanjutan mereka bagi pertumbuhan Grab,” kata Anthony dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/3).

Ia menjelaskan, dari total pendanaan seri H sebesar Rp 63,65 triliun, terdapat beberapa perusahaan besar yang sudah berinvestasi. Di antaranya Toyota Motor Corporation, Oppenheimer Funds, Hyundai Motor Group, Booking Holding, Microsoft Corporation, Ping An Capital, dan Yamaha Motor.

Meski telah mengantongi investasi dalam jumlah yang besar, Anthony menyatakan, Grab masih membuka kesempatan investor untuk menanamkan modal di seri H. Menurut dia, minat para investor untuk menjajaki investasi di Grab, khususnya seri H, sehingga pihaknya memilih membuka pintu lebar.

Investasi yang telah berhasil diperoleh itu akan digunakan untuk mengembangkan visi Grab sebagai perusahaan super app di Asia Tenggara. Tujuannya untuk memberikan lebih banyak layanan harian dan aksesibilitas yang lebih besar bagi para pelanggan.

“Investasi ini bentuk nyata dari visi Grab sebagai super app nomor satu di Asia Tenggara dalam mengembangan ekosistem teknologi di kawasan ini,” ujar dia.

Anthony mengatakan, pihaknya bertekad untuk terus meningkatkan taraf kehidupan jutaan masyarakat di Asia Tenggara dengan menyediakan peluang lewat platform yang telah dirintis. Secara umum, kata Anthony, Grab juga akan menginvestasikan sebagian besar dana investasinya di Indonesia.

Saat ini, ia mengklaim, Grab telah menguasai 60 persen pangsa pasar roda dua dan 70 persen roda empat. Bisnis Grab di Indonesia juga mengalami perkembangan pesat ditandai dengan adanya peningkatkan dua kali lipat pada tahun 2018. Bulan lalu, Grab juga menyatakan telah menjadi perusahaan rintisan atau start-up berstatus decacorn pertama di Asia Tenggara.

Start-up decacorn merupakan perusahaan dengan valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS. Namun, dengan diperolehnya suntikan dana dari Softbank Vision Fund, Anthony enggan menjelaskan lebih jelas menganai target valuasi Grab ke depan. “Ini bukan soal valuasi, tapi investasi yang diperoleh adalah bukti kepercayaan kepada Grab,” ujarnya.

Sementara itu, Partner at SoftBank Investment Adviser David Thevenon menambahkan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Grab bertahun-tahun. Kucuran investasi yang diberikan kepada Grab menjadi bentuk dukungan terhadap Grab untuk terus memajukan inovasi teknologi berbasis pengguna.

Investasi sebesar Rp 20,56 triliun itu pun diharapkan dapat mengeksplorasi peluang baru yang menarik bagi masyarakat, khususnya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat berdasarkan permintaan pengguna atau on-demand mobility, layanan pengiriman, dan layanan keuangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement