Ahad 03 Mar 2019 13:30 WIB

Milenial Incar Sukuk Melalui Bank Syariah

Pada penawaran sukuk tabungan, 26,5 persen investornya adalah kaum milenial.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Karyawan Bank Mandiri Syariah memberikan informasi kepada nasabah mengenai informasi Sukuk Tabungan Seri ST003 melalui website Mandiri Syariah di Jakarta, Kamis (7/1).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Karyawan Bank Mandiri Syariah memberikan informasi kepada nasabah mengenai informasi Sukuk Tabungan Seri ST003 melalui website Mandiri Syariah di Jakarta, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kaum muda termasuk milenial mulai tertarik berinvestasi di surat berharga syariah negara ritel. Pada penerbitan ST-003 investor muda termasuk milenial yang memesan melalui Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mencapai 26,5 persen. 

Mereka terdiri atas investor muda (usia 26-35) sebesar 22,5 persen dan investor milenial sebesar enam persen. SEVP Distribution and Services Mandiri Syariah, Anton Sukarna menyampaikan anak muda sudah mulai melirik instrumen sukuk.

Baca Juga

"Kami senang anak muda melirik instrumen sukuk," katanya saat peluncuran Sukuk Ritel seri SR-011 di Jakarta.

Pada penerbitan ST-003 Mandiri Syariah termasuk mitra distribusi. Pemesanan yang dilakukan online melalui Mandiri Syariah Netbanking oversubscribed dari target indikatif yang ditetapkan perusahaan sekitar Rp 200 miliar. 

ST-003 melalui Mandiri Syariah terjual sekitar Rp 374 miliar. Investasi ST-003 merupakan yang pertama bagi Mandiri Syariah yang pemesanannya dilakukan secara online. Jumlah investor yang memesan melalui Mandiri Syariah sekitar 10 persen dari total investor yang membeli ST-003.

Dengan nilai rata-rata investasi nominal 250 juta per orang dengan jenis profesi pegawai swasta sebesar 60,4 persen, ibu rumah tangga, pensiunan, profesional hingga pelajar dan mahasiswa dengan daerah yang paling besar adalah wilayah Pulau Jawa.

Investasi kaum muda dan milenial sekitar Rp 29 miliar dari total pemesanan mencapai Rp 374 miliar. Untuk penjualan awalnya Mandiri Syariah lebih memfokuskan kepada segmen nasabah prioritas.

"Namun ternyata banyak juga nasabah ritel non-priority kami yang tertarik dengan investasi Sukuk ini termasuk kaum muda," kata Anton. 

Bagi bank syariah penerbitan sukuk menjadi pelengkap instrumen investasi bagi nasabah. Dari sisi dana bank selama ini meski dengan penerbitan sukuk, Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap bertumbuh.

Sebagian nasabah datang dengan membawa dana segar dari luar dan sebagian menggunakan dana yang sudah ada di bank. Setelah ditunjuk sebagai mitra distributor ST-003, Mandiri Syariah kembali ditunjuk Pemerintah sebagai mitra SR-011.

"Alhamdullilah, kami kembali memperoleh kepercayaan Pemerintah sebagai agen penjual Sukuk Ritel sejak pertama kali terbit yaitu dari seri SR-001 hingga yang terbaru ini, seri SR-011," kata Anton.

Berbeda dengan ST-003 yang pemesanannya dilakukan secara online, masyarakat dapat memesan langsung SR-011 melalui Kantor Cabang Mandiri Syariah di seluruh Indonesia selama periode 1 Maret sampai 19 Maret 2019.

Minimal pemesanan sebesar Rp 1 juta dan maksimal sebesar Rp 3 miliar. Tingkat imbal hasil SR-011 sebesar 8,05 persen, lebih besar dari sukuk ritel seri sebelumnya, SR-010 sebesar 5,9 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement