REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Guna Prima Dana asal Badung, Bali, lolos seleksi sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Itu artinya, saat ini ada empat koperasi yang bisa menyalurkan KUR.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Sutyowati mengatakan, selain KSP Guna Prima Dana, tiga koperasi lain yang menyalurkan KUR kepada anggotanya yaitu KSP Guna Prima Dana, Kopdit Obor Mas (Maumere, NTT) dan Kospin Jasa (Pekalongan). "Dan pemenuhan syarat kelengkapan sebagai penyalur KUR terbilang sangat cepat, yakni empat bulan," kata dia melalui siaran pers, Jumat (1/3).
Ia menjelaskan, KSP Guna Prima Dana telah dinilai oleh tiga tim dari Deputi Pembiayaan, Deputi Kelembagaan dan Deputi Pengawasan, sesuai dengan ketentuan sesuai Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 14/2016 tentang KSP sebagai penyalur KUR. Ia menambahkan, koperasi ini berkesempatan melayani anggotanya dengan dana yang dimiliki interen koperasi dengan bunga tujuh persen.
"Tahun ini, KSP Guna Prima Dana akan mendapat plafon Rp 8,5 miliar. Sebagai tahap awal, akan disalurkan KUR kepada 100 usaha mikro anggota koperasi sebesar Rp 2,5 miliar," kata Yuana.
Pihaknya ingin terus memunculkan koperasi sebagai penyalur KUR. Tidak harus koperasi besar, yang penting likuiditas sehat, siap ketentuan dan syarat dipenuhi seperti LDR, biaya operasional, NPL di bawah lima persen dan manajemen yang bagus.
"Seluruh aspek kita nilai. Kalau sudah menjadi penyalur KUR berarti koperasinya sehat," kata Yuana.
Ia meyakini, penyaluran KUR KSP Guna Prima Dana akan didominasi sektor produktif. Pasalnya, Anggota KSP Guna Prima Dana sebanyak 513 orang merupakan pelaku usaha yang bergerak di sektor perajin, petani kopi, pertanian, perkebunan, holtikultura, pangan, jasa pariwisata dan sebagainya.
"Mereka tumbuh sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat Bali. Diharapkan daya tarik anggota akan terus bertambah, termasuk daya tarik sebagai penyalur KUR dengan bunga murah tujuh persen," ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengawasan Kemenkop UKM Suparno mengatakan, untuk bisa menjadi penyalur KUR yang penting KSP sehat organisasi hingga sehat permodalannya. Ia berharap, sebagian keuntungan koperasi bisa digunakan untuk pelatihan para anggotanya.
"Selalu saya ingatkan pendidikan bagi para anggota. Besarnya koperasi di luar negeri ya dari pendidikan," kata Suparno.
Sementara itu, Ketua KSP Guna Prima Dana I Wayan Teja menyambut baik kebijakan pemerintah yang memberikan kesempatan untuk menyalurkan KUR. "Adanya KUR ini tentu nantinya mereka akan mendapat manfaat secara langsung karena mendapatkan bunga yang lebih rendah, hingga lebih berani dan lebih banyak lagi mengakses permodalan. Sehingga para anggota kami bisa meningkatkan kapasitas usahanya melalui KUR," kata Wayan.
Manager KSP Guna Prima dana I Wayan Suyatna menambahkan, bila plafon Rp 8,5 miliar sesuai target di Semester II, maka plafon KUR akan ditambah. Selain itu, pihaknya akan lebih menyasar sektor produktif dalam menyalurkan KUR. Saat ini, koperasi ini akan fokus pada KUR Mikro sebesar Rp 25 juta.
"Ke depan, kita akan menyasar KUR Kecil dengan maksimal pinjaman sampai Rp 500 juta. Sekarang masih fokus wilayah Kabupaten Badung. Nantinya akan kita tingkatkan untuk seluruh wilayah Bali," ujar Wayan.