Rabu 27 Feb 2019 19:24 WIB

Tarif Kargo Mahal, 4 Perusahaan Logistik Bangkrut

Kenaikan tarif kargo mengakibatkan penurunan pasar hingga 40 persen

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja mengangkut kargo muatan udara dengan kereta barang di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (17/1/2019).
Foto: Antara/Ampelsa
Pekerja mengangkut kargo muatan udara dengan kereta barang di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (17/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waki Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Budi Paryanto mengatakan hingga saat ini tarif kargo pesawat belum turun. Dia mengatakan hal tersebut bahkan berdampak kepada empat perusahaan logistik anggota Asperindo mengalami kebangkrutan.

"Yang bergabung dengan Asperindo melaporkan ada empat perusahaan yang mereka mengalami kebangkrutan dan mulai akan menutup operasionalnya," kata Budi di kawasan Tanah Aban, Jakarta Pusat, Rabu (27/2).

Baca Juga

Dia mengatakan dua perusahaan logistik tersebut di Pekanbaru, satu di Palembang, dan satu di Jakarta. Budi menuturkan, hal tersebut terjadi karena ongkos pengiriman mengalami kenaikkan.

Budi mengatakan selama ini perusahaan logistik menaikan tarif pengiriman untuk mengatasi kenaikkan tarif Surat Muatan Udara (SMU). "Ini dampaknya kostumer mengurangi produksinya karena ongkos kirimnya lebih mahal dari ongkos produksinya," tutur Budi.

Akibat kenaikkan tarif pengiriman barang, Budi mengatakan hal tersebut mengakibatkan penurunan pasar sampai dengan 30 sampai 40 persen. Permasalahan tersebut membuat perusahaan logistik kecil tidak dapat menyesuaikan sehingga mengalami kebangkrutan.

"Mereka (perusahaan logistik yangbangkrut) sudah mulai merumahkan karyawan, tinggal proses administrasi penutupan perusahaan saja. Dari empat perusahaan itu, perkiraan saya mestinya (karyawan) dikisaran 100-200 orang dari empat perusahaan," jelas Budi.

Kenaikkan tarif kargo pesawat sudah mulai tersa sejak akhir 2018 dan belum mengalami penurunan hingga saat ini. Asperindo mengklaim kenaikkan tarif kargo jika ditotal mencapai 300 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement