Rabu 27 Feb 2019 14:57 WIB

Pertumbuhan E-Commerce Indonesia Tertinggi di Dunia

Saat ini masih banyak pelaku UMKM di Indonesia yang enggan memakai sistem e-commerce

Perniagaan elektronik atau e-commerce.
Foto: Pixabay
Perniagaan elektronik atau e-commerce.

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo (Kemkominfo), Septriana Tangkary menyatakan pertumbuhan nilai perdagangan elektronik (e-commerce) di Indonesia mencapai 78 persen. Angka pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi di dunia.

"Indonesia merupakan negara 10 terbesar pertumbuhan e-commerce dengan pertumbuhan 78 persen dan berada di peringkat ke-1. Sementara Meksiko berada di peringkat kedua, dengan nilai pertumbuhan 59 persen," kata Septriana Tangkary di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (27/2).

Baca Juga

Kondisi ini menunjukkan bahwa usaha pedagangan elektronik memiliki nilai ekonomi bagus, sehingga harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, khusus pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pemerintah, kata dia, akan terus mendorong, para pelaku usaha memanfaatkan peluang baik tersebut, dan salah satu caranya dengan membantu pemerintah daerah meluncurkan program UMKM Go Online sebagaimana dilakukan Pemkab Pamekasan.

"Pelaku usaha mikro harus memanfaatkan ini dengan baik, karena perdagangan elektronik ini adalah jenis usaha kreatif baru yang mampu mendongkrak perekonomian kita," katanya.

Ia lebih lanjut menjelaskan selama ini masih banyak pelaku UMKM yang enggan daganganya dijual di secara online dengan dalih sulit untuk mengakses dan bermitra dengan marketplace.

Padahal, kata dia, pemasaran melalui online bersama marketplace yang ada di Indonesia, sangat mudah persyaratanya, yakni hanya dengan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik, lalu, jenis produk usaha yang mau dijual dan nomor rekening pemilik.

Dengan persyaratan ini, sambung dia, maka pelaku UMKM sudah bisa menjual dagangannya di marketplace. "Jadi, persyaratan untuk bergabung ke marketplace, sangat mudah. Hanya KTP elektronik, produk yang mau dijual dan nomor rekening. Ibu-ibu kan sudah punya KTP elektronik semua ya bu?," tanya Septriana.

Ia selanjutnya, menjelaskan, peningkatan pedagangan elektronik di Indonesia membaik, karena penduduk di negara ini tergolong 'maniak' internet. Data Kemkominfo menyebutkan, pengguna internet di Indonesia hingga kini telah mencapai 82 juta orang, dan dengan capaian tersebut Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia.

Dari jumlah pengguna internet tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun. "Untuk pengguna facebook, Indonesia di peringkat ke-4 besar dunia," kata Septriana.

Menurutnya, perkembangan teknologi saat ini bagaikan dua mata pisau yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari semua elemen. Tidak bisa dipungkiri bahwa di balik manfaat internet, juga menimbulkan banyak mudarat dan dampak yang mengkhawatirkan, mulai dari pornografi, kasus penipuan, dan kekerasan yang semua bermula dari dunia maya.

Program UMKM Go Online ini, merupakan salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk mengambil manfaat dari internet, sehingga dengan demikian, kemajuan di bidang teknologi, informasi dan komunikasi bernilai positif dan memberdayakan masyarakat.

Sementara Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyatakan dukungannya untuk program Kemkominfo itu dengan membentuk pusat bakat milenial (millenial talent hub) sehingga para generasi milenial Pamekasan nanti bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi secara bijak dan bernilai ekonomis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement