REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Program alokasi dana desa (DD) di beberapa desa di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) digunakan untuk pembukaan lahan baru untuk jagung. Kepala desa Matombura Kecamatan Bone, Kabupaten Muna, Alias mengatakan tahun ini dari sebesar Rp 1,2 miliar sebagian besar untuk dimanfaatkan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa pembukaan lahan perkebunan penanaman jagung.
Ia mengatakan, kegiatan pembukaan lahan perkebunan di wilayahnya diperkirakan akan menjangkau sekitar 150 hektare dengan estimasi anggaran yang akan dihabiskan sekitar Rp 800 juta. "Kami fokus untuk pembukaan lahan perkebunan, karena masyarakat di desa Matombura mayaoritas bekerja pada sektor perkebunan khususnya menanam jagung, kacang tanah dan sayuran," ujarnya.
Alias mengatakan alokasi dana desa untuk sektor perkebunan sudah mencakup didalamnya untuk bantuan pemagaran kebun mereka. Selain itu, bantuan tangko untuk penyemprot hama dan obat hingga bantuan peralatan lain dalam menunjang keberhasilan petani hingga panen jagung kuniung tersebut.
"Yang pasti bahwa masyarakat dan beberapa lembaga adat di Muna melalui rapat bersama telah menyepakati bahwa alokasi DD yang sudah dianggarkan pemerintah menginginkan tahun ini dialihkan untuk program penanaman jagung kuning dalam skala besar," ucap dia.
Sementara dari sisa anggaran lainnya, kata Alias, akan dialokasikan untuk membantu petani peternak sapi baik menyangkut pengadaan bibitnya maupun untuk pembuatan kandangnya, sebab ternak-ternak yang ada di wilayah Muna kebanyakan dan pembuatan sumur bor.
"Kalau program ini berhasil, maka dipastikan tidak ada lagi anak-anak yang mengalami putus karena alasan orang tua mereka tidak mampu membiayai," katanya.
Jika program ini berhasil, kata dia, desa Matombura bisa menjadi daerah pemasok jagung terbesar di Sultra sekaligus menjadi penyuplai jagung untuk nasional.