Sabtu 16 Feb 2019 15:26 WIB

BBM Satu Harga di Malinau, ESDM: Tumbuhkan Ekonomi Warga

Sebelumnya, warga harus menempuh jarak hingga 80 kilometer untuk mendapatkan BBM.

Menteri ESDM Ignasius Jonan (ketiga kiri)
Foto: Irsan Mulyadi/Antara
Menteri ESDM Ignasius Jonan (ketiga kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas perekonomian masyarakat Malinau, Kalimantan Utara, diproyeksikan meningkat seiring kehadiran Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di wilayah tersebut. Kini, masyarakat Kayan Selatan, Malinau dan sekitarnya mendapatkan BBM baik solar maupun premium dengan harga yang jauh lebih murah, yaitu Rp 6.450 per liter untuk jenis premium dan Rp 5.150 per liter untuk solar. 

Sebelumnya warga setempat yang mayoritas bertani dan berkebun harus membeli BBM baik solar maupun premium dengan harga sekitar Rp 15.000. "Upaya pemerataan energi melalui BBM Satu Harga merupakan upaya Pemerintah agar mampu menggerakkan sektor-sektor ekonomi, termasuk di Malinau yang notabene masuk wilayah 3 T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal)," kata Jonan saat meresmikan BBM Satu Harga di Kecamatan Kayan Selatan, Kabupaten Malinau, di Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (15/2).

Baca Juga

Kemudahan, akses juga menjadi keberkahan lain bagi masyarakat Kayan. Sebelum adanya BBM Satu Harga, mereka mesti menempuh lebih dari 80 kilometer atau sekitar lima jam melalui jalur darat hanya demi mendapatkan BBM.

"Ini mempermudah kehidupan perekonomian masyarakat sehingga lebih baik," ungkap Jonan.

Penyediaan BBM di SPBU Kompak Kayan nantinya dipasok dari Terminal BBM Samarinda dengan alokasi per bulan sekitar 50 kiloliter (KL) untuk premium dan solar sebanyak 36 KL. SPBU tersebut akan melayani sekitar 568 Kepala Keluarga (KK).

Jonan berharap pemerintah daerah memberikan dukungan terhadap program BBM Satu Harga. "Kami berharap dukungan ini kepada Pemda karena ini sesuai dengan realisasi sila ke-5," kata Jonan.

Adanya SPBU di Malinau yang melayani masyarakat dengan harga yang sama di kota-kota besar Indonesia menambah daftar kehadiran BBM Satu Harga di Kalimantan Utara. Pada 2017, sebanyak dua lembaga penyalur BBM Satu Harga telah dibangun di Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan dan Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan. Sementara itu, lima lembaga penyalur BBM hadir di tahun 2018, yaitu di Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan; Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan; Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan serta Kecamatan Sungai Boh dan Kecamatan Kayan Selatan, Kabupaten Malinau. Pada 2019, pemerintah kembali akan membangun satu lembaga penyalur BBM Satu Harga di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.

Tahun ini, ditargetkan 39 penyalur beroperasi oleh PT Pertamina. Satu penyalur telah diresmikan pada tahun 2018, dua penyalur telah uji operasi dan satu penyalur oleh PT AKR Corporindo. Dengan demikian sampai dengan saat ini secara keseluruhan telah beroperasi 133 Penyalur BBM Satu Harga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement