Jumat 15 Feb 2019 20:28 WIB

Pemerintah Dorong Sektor Industri Katrol Ekspor

Darmin meminta ekspor Indonesia tak hanya mengandalkan kelapa sawit.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi).
Foto: bea cukai
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjelaskan pemerintah sedang menyiapkan langkah untuk bisa mendongkrak ekspor dalam waktu jangka pendek ini. Salah satunya, menurut Darmin adalah dengan mendorong sektor industri.

"Kalau jangka pendeknya lebih istilah kita milih komoditi yang mau di dorong. saya bilang waktu itu the winner. seperti kemarin ini kita di Priok mengumumkam urusan otomotif ya kayak gitu," ujar Darmin di Kantornya, Jumat (15/2).

Baca Juga

Sebab, kata Darmin apabila ekspor hanya mengandalkan kelapa sawit maka tidak akan bisa tercapai target ekspor yang tumbuh. Sebab saat ini kelapa sawit permintaannya sangat bergantung pada Cina dan India, sedangkan mereka sedang tidak baik permintaannya.

"Karena kelapa sawit itu akan ekspor kita itu yang besar ke Cina dan India oleh karena itu kita sedang merumuskan juga komoditi apalagi setelah itu. jadi kita akan bergerak  ke komoditi industrinya," ujar Darmin.

Darmin mengaku saat ini pihaknya masih merumuskan sektor apalagi yang bisa didorong selain otomotif. Ia melihat adanya potensi di garmen dan tekstil.

"Ada yang sebut mamin itu juga bulan ini pertumbuhannya malah melambat. masih tumbuh tapi melambat dan kita sedang pelahari juga apa yang terjsdi. tapi ya kemaba arahnya, indsutri," ujar Darmin.

Kepala BPS, Suhariyanto juga mengamini bahwa yang paling baik saat ini untuk ekspor bukan hanya meningkatkan volume saja, tetapi juga nilai tambah. Ia menjelaskan, apabila indonesia mengekspor barang dengan nilai tambah yang tinggi maka tidak akan terpengaruh pada pergerakan harga komoditas.

"Bagaimana itu diolah dulu mendapatkan nilai tambah sehingga tidak dipengaruhi harga komoditas," ujar Suhariyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement