REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan daya saing petani milenial Indonesia melalui kerjasama Polbangtan Manokwari dengan enam Perusahaan di bidang pangan. Kerja sama ini dilakukan sebagai terobosan untuk menjadikan Polbangtan bertaraf internasional.
“Kerja sama didesain untuk meningkatkan kapasitas daya saing melalui praktik teaching farm, praktek kerja lapang, penelitian dan pengabdian masyarakat, pengembangan agrowisata dan ekspor tanaman hias hingga rekrutmen tenaga kerja,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Momon Rusmono saat menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan enam perusahaan bidang pangan, di Ruang Catur Garta BPPSDMP Gedung D Kementan, Selasa (12/2).
Penandatanganan MoU tersebut yang dilakukan langsung Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta. M.Kes dan disaksikan Kepala BPPSDMP, Momon Rusmono dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti.
Momon menyebutkan, kerja sama yang dilakukan antara lain praktik Kerja lapang food processing dengan PT Sayuran Siap Saji, kerja sama dengan PT Medion Farma Jaya untuk praktik teaching farm di bidang peternakan dan kesehatan hewan hingga rekruitmen tenaga kerja dan kerja sama dengan PT. Salsabila Nursery untuk praktik Kerja lapang di bidang pembibitan dan pemasaran ekspor tanaman hias.
“Kemudian, kerja sama dengan PT Usaha Bunga Nusantara untuk praktik Kerja lapang pembibitan, budidaya tanaman dan agrowisata dan kerja sama Teaching farm dan praktik kerja lapang di bidang peternakan antara lain pengolahan pakan ternak, pembibitan dan rumah potong hingga rekruitmen tenaga kerja dengan PT Cheil Jedang perusahaan Korea yang bergerak di bidang peternakan,” ujar Momon.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta menekankan kerja sama pendidikan ini bertujuan menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kompetensi dunia industri. Kerjasama Praktek Kerja Lapang (PKL), Magang, Penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Kerja sama bertujuan hingga tugas akhir mahasiswa didesain untuk membentuk dosen dan mahasiswa Polbangtan Manokwari yang memiliki karakter sesuai dengan kinerja diperusahaan tersebut, dan sekaligus mengembangkannya di Manokwari Khususnya di Papua Barat,” kata Purwanta.
Dengan MoU yang ada perusahaan tidak hanya berfungsi sebagai tempat PKL, Magang, Penelitian, dan Tugas Akhir, namum perusahan juga dapat melakukan rekriutmen tenaga kerja sesuai dengan standar kebutuhan perusahaan.
“Kerja sama di berbagai perusahaan diharapkan mahasiswa Tani Milenial Polbangtan Manokwari bisa mempelajari sistem kerja di perusahaan sebagai modal kedepan sebagai pengusaha sukses di bidang pangan,” pungkasnya.