Kamis 07 Feb 2019 16:04 WIB

2019, Akseleran Targetkan Penyaluran Pembiayaan Rp 1,2 T

Pada 2018 total pembiayaan Akseleran menembus Rp 210 miliar.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
CEO & Co-Founder perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) Akseleran Ivan Nikolas Tambunan (kiri). Akseleran membidik pembiayaan hingga satu triliun rupiah pada 2019.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
CEO & Co-Founder perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) Akseleran Ivan Nikolas Tambunan (kiri). Akseleran membidik pembiayaan hingga satu triliun rupiah pada 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia optimis dapat menyalurkan pinjaman hingga Rp 1,2 triliun tahun ini. Pasalnya, per Januari 2019 saja, perusahaan financial technology peer to peer (fintech p2p) lending ini telah mengucurkan pembiayaan sebesar Rp 55 miliar.

CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, realisasi penyaluran pinjaman pada Januari tersebut mengalami kenaikan lebih dari 100 persen. Hal itu bila dibandingkan realisasi pada Desember 2018.

Ia berharap ke depannya, rata-rata pertumbuhan pembiayaan Akseleran setiap bulannya bisa konsisten mencapai 15 persen sampai 20 persen. "Jadi target 2019 ini sebagai gambaran dari kinerja positif sepanjang 2018," ujar Ivan di Jakarta, Kamis (7/2).

Sebagai informasi, pada 2018 total pembiayaan perusahaan menembus Rp 210 miliar. Angka itu melampaui target yang dipatok sebesar Rp 200 miliar.

"Pada 2018 kami salurkan ke 450 pinjaman. Di tahun ini kami optimis dapat salurkan pinjaman ke 2.000 penerima pinjaman di seluruh Indonesia," ujar Ivan.

Tidak hanya targetkan jumlah peminjam, Ivan menyebutkan, Akseleran menargetkan pula pemberi pinjaman bisa mencapai 120 ribu lebih pada 2019. Sebelumnya pada 2018, ada 56 ribu pemberi pinjaman.

"Rata-rata per bulannya kami harapkan ada 10 ribu pemberi pinjaman di Akseleran. Saat ini 90 persen pemberi pinjaman di Akseleran masih berasal dari ritel atau individu. Sisanya dari institusi yang berasal dari PT Indosurya Inti Finance, PT Globalindo Multi Finance, PT Andalan Finance Indonesia, serta Credit Saison," jelas Ivan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement