Rabu 06 Feb 2019 13:49 WIB

Asperindo: Kenaikan Tarif Kargo Sudah Melebihi 300 Persen

Maskapai dalam negeri sudah menaikkan tarif kargo berkali-kali sejak 2018

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Petugas ekspedisi melayani pengiriman paket pelanggan di  salah satu kantor cabang perusahaan ekspedisi. ilustrasi
Foto: Feny Selly/Antara
Petugas ekspedisi melayani pengiriman paket pelanggan di salah satu kantor cabang perusahaan ekspedisi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) mengungkapkan kenaikkan tarif kargo pesawat terbang sudah sangat tinggi. Ketua Umum Asperindo Mohammad Feriadi mengatakan kenaikkan tarif kargo hingga Januari 2019 sudah melebihi 300 persen.

Feriadi mengatakan sejak 2018, maskapai sudah menaikkan tarif kargo berkali-kali. “Sampai Januari pun, kalau saya bicara hanya Garuda Indonesia pada Januari ini saja sudah melakukan kenaikkan sampai dua kali,” kata Feriadi di Gedung Kemenko Perekonomian, Rabu (6/2).

Baca Juga

Dia mencontohkan, maskapai Garuda Indonesia sudah menaikkan tarif kargo sejak Juni 2018. Lalu kenaikkan selanjutnya dilakukan pada Oktober sebanyak dua kali. Kemudian pada November 2018, menurut Feriadi Garuda Indonesia kembali menaikkan tarif kargo.

Setelah ditotal pada kenaikan Januari 2019, Feriadi mengatakan Garuda Indonesia sudah meniakkan tarif sebanyak enam kali. “Karena pada Oktober 2019 itu dua kali kenaikkan tanggal satu dan sembilan,” jelas Feriadi.

Dengan adanya peningkatan tarif kargo tersebut, Feriadi memastikan perusahaan anggota Asperindo sudah menaikkan tarif pengiriman barang. Dia menuturkan setiap perusahaan bervariasi memberikan kenaikkan tarif karena Asperindo tidak mengatur hal tersebut.

Selain itu, Feriadi mengungkapkan anggota perusahaan Asperindo menggunakan semua penerbangan komersial yang ada di Indonesia untuk pengiriman barang. Hanya saja, Feriadi tidak bisa memastikan maskapai mana yang paling banyak digunakan fasilitas kargonya oleh perusahaan anggota Asperindo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement