REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) Maluku-Papua pada 2019 menargetkan untuk menambah empat lembaga penyalur baru untuk merealisasikan program BBM Satu Harga. Kehadiran BBM Satu Harga di wilayah Maluku Papua banyak dinikmati para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah 3T untuk mengembangkan usahanya.
"Untuk wilayah Maluku Papua akan dibangun 4 titik BBM Satu Harga, melengkapi 36 titik yang telah beroperasi," ujar Unit Manager Communication, Relation and CSR Pertamina MOR VIII, Brasto Galih Nugroho, di Jayapura, Sabtu (2/2).
Berbagai usaha antara lain transportasi, perdagangan, industri rumahan, perikanan, dan pertanian terus menggeliat sejalan dengan kemudahan dan ketersediaan BBM dengan harga yang terjangkau. Menurut dia BBM Satu Harga telah mendorong efisiensi biaya transportasi, harga barang-barang terutama kebutuhan pokok juga menurun sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah semakin pesat.
"Kehadiran BBM Satu Harga menjadi energi yang menggulirkan pertumbuhan ekonomi di wilayah 3T. Sesuai dengan tagline BUMN Hadir Untuk Negeri, Pertamina akan terus mendistribusikan energi ke seluruh pelosok negeri, tanpa henti," katanya.
Brasto menyebut Pertamina telah menyalurkan BBM sebanyak 25.657 Kiloliter (KL), meliputi Premium 18.014 KL dan Solar 7.643 KL kepada seluruh Lembaga Penyalur BBM Satu Harga yang telah berhasil didirikan Pertamina pada periode 2017 - 2019. "BBM Satu Harga merupakan komitmen Pertamina untuk menyediakan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama di daerah 3T," katanya.