REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi total investasi pada 2018 sebesar Rp 721,3 triliun. Angka realisasi investasi memang meleset dari target yang dipatok oleh RPJMN sebesar Rp 765 triliun.
Kepala BKPM Thomas Lembong menjelaskan, meski meleset dari target, besaran total investasi pada 2018 kemarin memang naik sebesar empat persen dibandingkan realisasi investasi pada 2017 kemarin. Thomas mengatakan, salah satu pendongkrak realisasi investasi tahun ini adalah penanaman modal dalam negeri.
Tercatat, total realisasi investasi PMDN tahun 2018 yang mencapai Rp 328,6 triliun menunjukkan peningkatan sebesar 25,3 persen, dibandingkan pada 2017 sebesar Rp 262,3 triliun. Meski kabar baik datang dari Investasi dalam negeri, untuk penanaman modal asing (PMA) tahun 2018 kemarin mengalami kemrosotan yang cukup signifikan.
Tercatat, total realisasi investasi PMA tahun 2018 adalah sebesar Rp 392,7 triliun. Angka ini turun 8,8 persen dibandingkan realisasi investasi PMA tahun 2017 sebesar Rp 430,5 triliun.
"Memang langsung kelihatan ya, pada tahun fiskal 2018 ini kami tidak berhasil mencapai target. Meski memang terlihat dari kuartal empat tahun lalu, rebound sudah mulai terasa." ujar Thomas di Kantor BKPM, Rabu (30/1).
Thomas menjelaskan, ada berbagai faktor yang membuat realisasi investasi tahun kemarin tak capai target. Pertama, kata Thomas, karena adanya dampak perang dagang. Thomas menjelaskan, perang dagang membuat sentimen pasar menjadi memburuk.
"Tak hanya Indonesia saja, tetapi penanaman modal asing secara global juga mengalami penurunan sebesar 20 persen," ujar Thomas.
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani merinci, berdasarkan sektor usaha, lima besar realisasi investasi (PMDN dan PMA) adalah: Listrik, Gas, dan Air sebesar Rp 117,5 triliun (16,3 persen); Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi Rp 94,9 triliun (13,1 persen); Pertambangan Rp 73,8 triliun (10,2 persen); Industri Makanan Rp 68,8 triliun (9,5 persen); dan Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran Rp 56,8 triliun (7,9 persen).
Selama 2018 realisasi investasi di Jawa sebesar Rp 405,4 trilliun, meningkat 4,0 persen dari realisasi investasi tahun 2017 sebesar Rp 389,9 trilliun. Sementara realisasi investasi di luar Jawa sebesar Rp 315,9 trilliun atau meningkat 4,3 persen dari realisasi investasi tahun 2017 Rp 302,9 triliun.
"Terjadinya peningkatan investasi di luar Jawa sebesar 4,3 persen dibandingkan dengan tahun 2017 merupakan salah satu pencapaian yang kami percaya dapat lebih meningkat di tahun yang akan datang,” lanjutnya.