Selasa 29 Jan 2019 16:15 WIB

PLN Kejar Penjualan Listrik

Pada 2019 ini, PLN menargetkan penjualan listrik bisa mencapai 245 Twh.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Seorang pekerja melakukan perbaikan dan pergantian kabel jaringan listrik di Desa Blang Jambe, Julok, Aceh Timur, Aceh, Sabtu (8/12/2018).
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Seorang pekerja melakukan perbaikan dan pergantian kabel jaringan listrik di Desa Blang Jambe, Julok, Aceh Timur, Aceh, Sabtu (8/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan penjualan listrik lebih baik pada tahun ini. Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felianty Roekman menjelaskan jika pada tahun 2018 pertumbuhan penjualan sebesar 5,15 persen maka tahun ini ia berharap bisa lebih baik.

Syofvi mengatakan potensi peningkatan itu tersedia saat ini, apalagi kata Syofvi pada 2019 ini banyak proyek smleter yang selesai dibangun. Kekuatan konsumsi industri inilah yang menjadi salah satu tumpuan PLN.

"Ke depan tinggi lagi. Dorong mau banyak itu smelter, itu di sulawesi ada Pahuda, akhir tahun 2019 itu baru masuk beberapa. Arahnya itu ke sana," ujar Syofvi, Selasa (29/1).

Direktur Pengadaan Strategis PLN, Supangkat Iwan merinci konsumsi listrik pada 2018 sebesar 232 terawatthours (TwH). Pada 2019 ini, PLN menargetkan penjualan listrik bisa mencapai 245 Twh. 

"Paling besar tentu industri. Kalau jumlah pelanggan memang rumah, tetapi dari segi kwh, industri paling tinggi. Kalau dari segi persen, 40 persen itu industri, kalau rumah tangga sekitar hampir 50 persen," ujar Iwan.

Meski enggan merigid target secara keuangan, Direktur Keuangan PLN Sarwono mengatakan kondisi keuangan PLN pada tahun ini juga akan membaik. Hal ini didorong adanya selisih kurs yang mengecil. Menyempitnya selisih kurs dapat mengurangi angka rugi kurs yang sempat disebut sebut membuat keuangan PLN memburuk.

"Rugi kurs pasti mengecil. Yang penting semoga tahun ini lebih baik," ujar Sarwono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement