Jumat 25 Jan 2019 17:30 WIB

Listrik 11 Ribu Rumah Tangga Miskin di Bekasi Tersambung

Program bantuan listrik akan diteruskan ke provinsi lain.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan penerima fasilitas pemasangan listrik gratis di Kampung Pasar Kolot, Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan penerima fasilitas pemasangan listrik gratis di Kampung Pasar Kolot, Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah melalui PT PLN (persero) menyambungkan listrik gratis ke 11 ribu rumah tangga tidak mampu di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Secara simbolis, bantuan kelistrikan di kedua wilayah ini diberikan langsung oleh Presiden Jokowi, didampingi  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno di Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (25/1).

Presiden Jokowi menyebutkan, program tersebut akan diteruskan ke provinsi lain, termasuk di luar Pulau Jawa. Menurutnya, Provinsi Jawa Barat menjadi prioritas karena jumlah rumah tangga miskin yang belum tersambung listrik paling banyak dibanding daerah lain di Indonesia. Jokowi menyebutkan bahwa pemerintah punya target menyambung listrik untuk 280 ribu rumah tangga miskin di Jawa Barat. Hingga Januari 2019, baru 100 ribu rumah tangga yang tersambung.

Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno menyebutkan, bantuan kelistrikan bagi masyarakat di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi merupakan wujud nyata dari kepedulian BUMN sebagai agen pembangunan. Untuk tahap pertama, 6 BUMN karya bersinergi dengan PLN memberikan bantuan penyambungan listrik gratis bagi 317 rumah tangga di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Keenam BUMN yang terlibat dalam bantuan kelistrikan ini adalah PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, dan Perumnas.

Sisanya, kata Rini,  sebanyak 10.683 akan diselesaikan secara bertahap hingga rampung pada Maret 2019.

"Saya terus mendorong dan memastikan, masyarakat yang tadinya hanya bisa menikmati listrik secara lavering (mengambil listrik dari tetangga), kini sudah bisa menikmati listrik dri PLN," kata Rini.

PT PLN (Persero) mencatat, terdapat 10.472 rumah tangga tidak mampu di Kabupaten Bekasi dan 796 rumah tangga di Kota Bekasi yang masih mendapatkan listrik secara lavering.

Selain mendapat kemudahan dalam pemasangan, masyarakat juga akan mendapat keringanan dalam membayar iuaran listrik setiap bulan. Hal itu karena rata-rata biaya/iuran listrik dengan menyambung langsung ke PLN relatif lebih murah dibandingkan dengan menyambung listrik dari tetangga.

"Melalui listrik PLN, mereka dapat melakukan banyak penghematan untuk pengeluaran per bulannya. Dan kami harapkan bantuan sambung listrik gratis ini juga bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi warga" ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Sofyan menambahkan, program sinergi BUMN ini membantu warga tidak mampu sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk membayar biaya pasang baru listriknya.

"Sekarang mereka bayar sekitar Rp 30 ribu per bulan listrik PLN. Untuk lampu, televisi dan penanak nasi serta alat elektronik lainya," ujar Sofyan.

Penyambungan listrik di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi merupakan bagian dari program penyambungan listrik di Provinsi Jawa Barat melalui skema sinergi BUMN.

Sebelumnya, sinergi bersama BUMN untuk penyambungan listrik gratis telah dilakukan di Kota Bogor, Kab Bogor, Kab Bandung, Kab Garut, Kab Tasikmalaya, Kab Pangandaran, Kab Cianjur, dan Kab Sukabumi dengan total 100.970 rumah tangga tidak mampu telah menikmati listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement