Jumat 25 Jan 2019 11:11 WIB

IHSG Dibuka Menguat Jelang Rilis Data Investasi Langsung

Penutupan pemerintahan AS masih jadi katalis negatif pergerakan IHSG.

Sejumlah mahasiswa berada di bawah monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/1/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sejumlah mahasiswa berada di bawah monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (25/1) dibuka menguat jelang rilis data investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI). IHSG dibuka menguat 7,5 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.474,16. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 1,88 poin atau 0,18 persen menjadi 1.025,01.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan rilis data FDI akan memengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini. "Rilis data perekonomian tentang FDI akan terlansir hari ini, dimana hal tersebut akan dapat mewarnai pola pergerakan IHSG pada hari ini. Sedangkan gelombang 'capital inflow' yang masih terus berlangsung, turut menunjang pola kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," ujar William.

Ia memprediksi IHSG pada Jumat ini akan bergerak di kisaran 6.226 hingga 6.542.

Sementara itu, Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah menyoroti penutupan pemerintahan (government shutdown) Amerika Serikat yang sepertinya akan berlangsung lama. Ia menilai hal tersebut akan memberikan ketidakstabilan pada pemerintahan Trump, sehingga para analis pun memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dari 3 persen menjadi 2,5 persen.

Sedangkan Cina, kendati mengalami perlambatan ekonomi, dinilai masih relatif wajar karena secara "size" ekonomi Cina membesar sehingga memberi ruang berkembang yang lambat. Ekonomi China diyakini masih cukup kuat.

"Kami memprediksi pergerakkan IHSG berpotensi tetap akan positif kendati sedang dihadapi sentimen global seperti shutdown AS dan perundingan AS-Cina," ujar Alfiansyah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement