Jumat 26 Apr 2024 10:09 WIB

Dibayangi Sentimen Domestik dan Global, IHSG Dibuka Melemah

IHSG dibuka melemah 17,35 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.137,93.

Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/4/2024) diperkirakan bergerak melemah seiring adanya sentimen dari domestik dan global. IHSG dibuka melemah 17,35 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.137,93. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,04 poin atau 0,44 persen ke posisi 919,44.

“IHSG hari ini (26/04) diprediksi bergerak melemah dalam range 7.130 sampai 7.190,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Baca Juga

Dari dalam negeri, IHSG terkoreksi setelah aksi profit taking investor asing senilai Rp 1,29 triliun di pasar ekuitas domestik pada Kamis (25/4/2024).

Pasca BI-Rate naik ke 6,25 persen, nilai tukar rupiah belum memperlihatkan perbaikan signifikan, dimana rupiah Jisdor masih berada di level 16.208 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (25/4/2024).

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perekonomian atau jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen year on year (yoy) dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 5,3 persen (yoy).

Akselerasi M2 pada Maret 2024 juga diikuti oleh kenaikan pertumbuhan kredit sebesar 11,8 persen (yoy), naik dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11 persen (yoy) atau secara historis meningkat saat momentum Ramadhan.

Dari mancanegara, pertumbuhan ekonomi (PDB) AS pada kuartal I-2024 tercatat tumbuh 1,6 persen (yoy), lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 3,4 persen (yoy) atau yang terlambat sejak resesi teknikal AS pada kuartal II 2022.

Dari Asia, pelaku pasar menantikan rilis keputusan suku bunga Bank Sentral Jepang (BOJ) pada Jumat (26/04) ini yang berpotensi masih mempertahankan suku utama jangka pendek (key-short term interest) pada kisaran 0 persen- 0,1 persen dan mempertahankan suku bunga positif.

Sementara itu, bursa saham Wall Street kompak koreksi setelah data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS lebih lambat dari perkiraan dan inflasi yang masih panas, ditambah dengan aksi jual saham-saham berkapitalisasi besar.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 375,12 poin, atau 0,98 persen menjadi 38.085,80, indeks S&P 500 (SPX) terkoreksi 23,21 poin, atau 0,46 persen menjadi 5.048,42, dan Nasdaq Composite (IXIC) kehilangan 100,99 poin, atau 0,64 persen, ke posisi 15.611,76.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 159,89 poin atau 0,42 persen ke 37.778,39, indeks Hang Seng menguat 228,45 poin atau 1,32 persen ke 17.512,99, indeks Shanghai menguat 12,25 poin atau 0,40 persen ke 3.065,14, dan indeks Straits Times menguat 5,00 poin atau 0,15 persen ke 3.292,75.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement