Rabu 23 Jan 2019 16:19 WIB

Indonesia Gandeng India Garap Pertanian Alami Berbiaya Nol

Kerja sama dengan India ini diharapkan akan mengangkat kesejahteraan petani.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Petani menanam padi di lahan pertanian di Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/1/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petani menanam padi di lahan pertanian di Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan negara bagian Andhra Pradesh di India akan melakukan kerja sama di sektor pertanian. Menurut Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat berkomunikasi dengan Ketua Menteri Andhra Pradesh Nara Chandrababu Naidu, ia membicarakan soal potensi kerja sama pertanian alami berbiaya nol atau Zero Budget Natural Farming (ZBNF).

"Kami akan mengirim perwakilan 6 Kabupaten bulan depan ke Andhra Pradesh. Kami harap mereka dapat dilatih dalam satu kurun waktu sehingga mereka bisa bawa pulang teknologi dan pengetauhan tersebut ke Indonesia, sehingga kami bisa meningkatkan kualitas petani Indonesia," ujar Luhut, Rabu (23/1).

Luhut menjelaskan Indonesia akan mengurangi penggunaan pupuk kimia, karena membawa dampak negatif terhadap kesehatan dan tingginya biaya yang harus ditanggung petani. Dengan kerja sama ini harapannya akan mengangkat kesejahteraan petani.

Disatu sisi, Asisten Sekjen PBB untuk program lingkungan, Satya Tripathi menjelaskan kerja sama ini selain akan berdampak pada Indonesia juga akan membawa dampak positif bagi India. Dia berharap Indonesia dan Andhra Pradesh dapat berkolaborasi demi kebaikan bersama dan dunia.

"Indonesia dan India memiliki kesamaan nasib, yaitu subsidi pupuk kimia. Jika kita bisa survive lebih baik tanpa subsidi dan bahkan tanpa pupuk kimia, maka itu adalah sebuah solusi yang win-win terutama untuk planet ini," ujar Satya.

ZBNF adalah sebuah program yang menjauhkan para petani dari penggunaan bahan-bahan kimia dalam kegiatan agrikultur. Mengadopsi pendekatan Agroecology, ZNBF menghindarkan petani dari beban biaya tinggi akibat penggunaan bahan kimia, sekaligus meningkatkan kesehatan petani dan lingkungan.

Pemerintah Andhra Pradesh telah mengimplementasikan program ini sejak 2016 dengan melibatkan 40 ribu petani. Jumlah ini berkembang menjadi 523 ribu orang petani pada 2018.

Dengan ZBNF, produksi padi di Andhra Pradesh dapat ditingkatkan sampai 15 persen, kacang tanah 26 persen, sedangkan kapas 10 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement