Selasa 22 Jan 2019 13:50 WIB

Limbah B3 Sisa Produksi Migas Capai 33 Ribu Ton

Limbah tersebut disumbang 10 perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia.

Ilustrasi kilang minyak
Foto: AP Photo/J David Ake
Ilustrasi kilang minyak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 2018 terdapat limbah sisa produksi migas yang tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3) sebanyak 33.128,7 ton. Angka sebanyak itu disumbangkan oleh 10 perusahaan migas yang ada di seluruh Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sepuluh perusahaan migas tersebut adalah PT Chevron Pacific Indonesia, PetroChina Internasional Jabung Ltd, Medco E&P Natuna, PT Pertamina Huku Mahakam, PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga, Pertamina Hulu Energi ONWJ, Pertamina EP, ExxonMobil Cepu Ltd., Pertamina Hulu Energi OSES Ltd. dan Conoco Philips (Grissik) ltd. Limbah B3 sisa produksi terbesar dimiliki oleh Pertamina EP sebanyak 15.182 ton, kemudian Pertamina Hulu Mahakam 13.252 ton. 

Selain itu terdapat kategori limbah B3 dengan tanah terkontaminasi dengan total 30.987,11 ton di seluruh Indonesia. Data menunjukkan PT Chevron Pacific Indonesia memiliki tanah terkontaminasi limbah B3 terbesar yaitu mencapai 27.275,6 ton.

Baca juga, Harga Minyak Naik Tipis

Berdasarkan data menunjukkan, limbah B3 kegiatan usaha migas meninggalkan tiga jenis permasalahan. Pertama tanah terkontaminasi, kedua limbah sisa produksi dan limbah sisa operasi.

Limbah sisa produksi meliputi sludge, air terproduksi, sulfur, spent catalyst dan limbah pemboran. Sedangkan limbah sisa operasi yaitu lumpur bekas, serbuk bor, bahan kimia kadaluarsa, oli bekas, packaging bekas dan limbah domestik.

Hal tersebut yang harus diolah menjadi limbah yang tidak berbahaya. Total biaya pengelolaan limbah B3 dari 10 kontraktor tersebut sepanjang 2018 adalah 4.232.551,38 dolar AS untuk limbah terkontaminasi tanah. Kemudian limbah sisa produksi biaya pengelolaannya mencapai 5.156.349,55 dolar AS dari 10 Kontraktor migas sepanjang 2018. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement