REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- PT Angkasa Pura (AP) I optimistis Bandara New Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan banyak diminati maskapai penerbangan internasional. Hal ini didukung posisi DIY sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Direktur PT AP I Faik Fahmi di Kulon Progo, Ahad (20/1), mengatakan saat, sudah ada enam maskapai internasional yang menyatakan berminat mengoperasikan pesawatnya di Bandara NYIA, yakni maskapai dari Cina, Korea Selatan, Jepang, Australia, Timur Tengah dan Garuda Indonesia.
"Pada Maret ini, kami akan memastikan kesiapan mereka mengoperasikan pesawatnya melalui Bandara NYIA," kata Faik.
Ia mengatakan saat ini, penerbangan internasional yang mendarat di Bandara Adisutjipto baru dari Singapura dan Malaysia dengan penerbangan enam kali per hari. "Kami belum dapat memastikan jumlah perbangan internasional di Bandara NYIA ke depan. Kami akan pastikan pada rapat pertemuan dengan maskapai pada Maret mendatang," katanya.
Namun demikian, Faik mengatakan bersama dengan pembangun, AP I juga terus menawarkan slot penerbangan ke berbagai negara. Hingga saat ini, penerbangan charter reguler dari Cina yang kemungkinan besar berpeluang besar akan mengoperasikan pesawat di NYIA.
AP I mengharapkan, penerbangan internasional akan menggunakan pesawat berbadan lebar. Dengan demikian, maka mereka bisa membawa turis dalam jumlah yang besar pula.
"Nanti, turis tidak lagi di Bali dan Jakarta, tapi langsung ke Kulon Progo, sehingga parwisata akan cepat berkembang," katanya.
Lebih lanjut, Faik mengatakan AP I tengah mengebut pembangunan fisik baik gedung dan infrastruktur NYIA. Kini, bandara baru ini sudah mencapai 30 persen fisik pembangunan. Beberapa di antaranya, tampak paralel taxiway atau jalur lalu lalang pesawat. Taxiway sudah pengerasan dan masuk tahap betonisasi.
"Sementara itu, beberapa bagian dari gedung terminal sudah masuk tahap pembangunan lantai ke-3. Gedung parkir hingga masjid bahkan hampir selesai," katanya.