Senin 14 Jan 2019 12:25 WIB

Menhub Bangga Kapal Indonesia Temukan CVR Lion Air

Analisa CVR bisa membutuhkan waktu hingga satu tahun.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Indira Rezkisari
Penemuan CVR dibeberkan KNKT di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Selasa (13/1).
Foto: Republika/Wihdan
Penemuan CVR dibeberkan KNKT di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Selasa (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku bangga dengan penemuan Cockpit Voice Recorder (CVR) dari pesawat Lion Air JT610. Apalagi penemuan bagian dari kotak hitam pesawat tersebut justru dilakukan oleh kapal Indonesia.

"Sebelumnya kita menggunakan konsultan atau kapal dari Singapura tapi belum bisa ditemukan. Sekarang ini saya bangga justru karena ini menggunakan KRI TNI AL," kata Menhub di Jakarta, Senin (14/1).

Budi mengatakan, penemuan CVR akan memberikan perkembangan signifikan dalam upaya mengungkap penyebab kecelakaan Lion Air JT610.

Kendati demikian, Menhub menyampaikan, analisis CVR membutuhkan waktu hingga mencapai satu tahun. Setelah itu, data dari CVR baru bisa dimanfaatkan untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.

"Tergantung komplikasi datanya. Tapi sebenarnya penemuan ini memberikan waktu satu tahun. Nanti kita lihat bagaimana kualitas data yang ditemukan," kata Budi.

Kotak hitam cockpit voice recorder (CVR) pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 berhasil ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat tersebut di Tanjung Karawang, Laut Jawa, Jawa Barat. CVR tersebut ditemukan oleh penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Dinas Penyelam Bawah Air (Dislambair) TNI Angkatan Laut (AL).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement