Ahad 13 Jan 2019 17:01 WIB

Harga Tiket Pesawat Bisa Turun 20 Sampai 60 Persen

Inaca memastikan harga tiket bisa dijual tanpa berkisar pada batas atas.

Warga membeli tiket pesawat di salah satu agen tiket perjalanan di Jakarta, Selasa (3/2). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga membeli tiket pesawat di salah satu agen tiket perjalanan di Jakarta, Selasa (3/2). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai yang tergabung dalam National Air Carrier Association (Inaca) sepakat akan menurunkan harga tiket pesawat. Ketua Umum Inaca Ari Askhara mengatakan penurunan harga tiket bisa mencapai 20 sampai 60 persen.

Dengan presentase tersebut, Ari memastikan harga tiket dapat dijual tanpa harus berkisar pada batas atas. "Kita bisa kembali ke harga normal pada 2018 sebelum Natal dan Tahun Baru 2019," kata Ari dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad (13/1).

Baca Juga

Setelah kesepakatan tersebut, Ari mengatakan masyarakat bisa melihat bagaimana perkembangannya setelah patokan presentase penurunan harga tiket ditentukan. Sebab, menurut Ari daya beli masyarakat di setiap daerah juga berbeda-beda.

Dia menegaskan Inaca sudah meminta ke semua anggotanya untuk melakukan efisiensi. "Sebenarnya ini juga yang paling penting kami mendapatkan komitmen positif dari Angkasa Pura I dan II sehingga bisa mengurangi biaya-biaya ditanggung maskapai," tutur Ari.

Hal tersebut diakui oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin. Setelah melalui pertemuan dan pembahasan dengan maskapai, Awaluddin memastikan AP II mendukung bagaimana penurunan biaya dapat dilakukan.

"Perinsipnya kita akan mendukung biaya-biaya langsung atau direct cost karena komponen biaya ada dua. Satu ke maskapai dan satu lagi yang dirasakan penumpang," ujar Awaluddin.

Dia menjelaskan beberapa biaya langsung tersebut yaitu pelayanan jasa pendaratan, penempatan, dan penyimpanan pesawat udara (PJP4U). Selanjutnya biaya yang dikenakan ke penumpang seperti semua hal yang diakibatkan dari fasilitas bandara.

Nantinya, Awaluddin memastikan biaya tersebut akan digabung dan ada presentase yang masuk hitungan AP II. "Nanti itu akan kita bisa dikembalikan kepada maskapai dan itu jadi komponen yang kemudian dapat menurunkan biaya produksi dari maskapai," jelas Awaluddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement