REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (3/1) atau Jumat (4/1) pagi WIB. Pelemahan dolar AS karena data ekonomi yang lemah mengindikasikan ekonomi Amerika Serikat sedang melambat, meredupkan selera investor terhadap greenback dalam perdagangan.
Indeks manufaktur Amerika Serikat jatuh menjadi 54,1 pada Desember dari 59,3 pada November, mencatat penurunan bulanan terburuk sejak Oktober 2008, menurut lembaga riset swasta Institute for Supply Management (ISM) pada Kamis (3/1).
Penurunan indeks manufaktur Amerika Serikat secara luas dipandang sebagai tanda baru perlambatan ekonomi di tengah ketegangan global di seluruh sektor serta perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,52 persen menjadi 96,3131 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1391 dolar AS dari 1,1344 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2629 dolar AS dari 1,2609 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7002 dolar AS dari 0,6997 dolar AS.
Dolar AS dibeli 107,75 yen Jepang, lebih rendah dari 109,19 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9885 franc Swiss dari 0,9903 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3480 dolar Kanada dari 1,3585 dolar Kanada.