Rabu 02 Jan 2019 11:27 WIB

IHSG Berbalik Melemah Setelah Dibuka Menguat

Pada perdagangan awal 2019, IHSG dibuka menguat 0,05 persen

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kanan) dan Dirut PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi melakukan seremoni penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kanan) dan Dirut PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi melakukan seremoni penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan tahun ini. Penguatannya sebesar 0,05 persen atau 3,37 poin ke level 6.197,87.

Sayangnya penguatan tersebut tak bertahan lama. Sekitar pukul 10.40 WIB, indeks saham terpantau melemah 0,15 persen atau 9,12 poin di 6.185,38.

Pembukaan perdagangan kali ini dilakukan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Disaksikan pula oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, dan lainnya.

"Kita bersyukur resmi membuka pasar modal kita untuk 2019. Satu yang membanggakan kita bisa lewati 2018 dengan baik," ujar Darmin di Gedung BEI, Jakarta, Rabu, (2/12).

Menurutnya, perekonomian Indonesia pada tahun lalu menunjukkan berhasil menunjukkan daya tahannya terhadap gejolak yang terjadi di dunia internasional. "Itu terlihat dengan apa yang dilalui pasar modal kita," tambahnya.

Hal ini, kata dia, menjadi modal cukup baik agar lebih optimis menyambut tahun ini. Pasalnya, Darmin menegaskan, keoptimisan harus memiliki dasar.

"Jadi yang kita lalui pada 2018 menjadi dasar. Sekarang, kita harap tahun ini Indonesia mencapai pertumbuhan lebih baik lagi," jelas Darmin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement