REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan jalan akses sepanjang 41,08 kilometer (km) ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wisata Mandeh, Sumatra Barat. Jalan dengan pemandangan Samudera Hindia akan menyertai para wisatawan karena sebagian besar ruas jalan berada di tepi laut.
Sebelumnya untuk menuju kawasan wisata Mandeh, lebih banyak menggunakan kapal karena kondisi jalan yang sempit dan berbukit. Kini waktu tempuh ke kawasan tersebut dari Kota Padang ditempuh satu hingga satu setengah jam.
Pembangunan jalan akses wisata Mandeh merupakan salah satu dukungan Kementerian PUPR untuk pengembangan destinasi wisata baru seperti Kawasan Mandeh. Hal itu guna mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan asing pada 2019 ke Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan terbangunnya akses jalan akan meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata Mandeh sebagai destinasi baru di Sumbar.
"Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata Mandeh yang dikenal dengan pulau-pulaunya yang eksotis dan wisata baharinya," kata Basuki melalui keterangan tertulis, Selasa (1/1).
Pembangunan jalan akses wisata Mandeh dilakukan secara bertahap oleh Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III Padang, Ditjen Bina Marga. Dalam kurun waktu 2015-2017, telah diselesaikan sepanjang 16 km dengan lebar 6 meter dengan anggaran total Rp 88,26 miliar. Sementara 25,08 km diselesaikan pada 2018.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III Padang, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Aidil Fiqri mengatakan, saat ini seluruh jalan akses wisata Mandeh sudah seluruhnya rampung dengan kondisi jalan teraspal. Jalan akses Wisata Mandeh akan meningkatkan konektivitas jalan mulai dari Teluk Kabung – Sungai Pisang – Sungai Nyalo – Mandeh – Carocok – Tarusan.
Dengan terbangunnya jalan akses ke wisata Mandeh, akan mendukung alternatif wisata baru di Provinsi Sumatera Barat selain Kota Bukittinggi. Terlebih kawasan wisata Mandeh ditunjang dengan kondisi pemandangan alamnya, baik pegunungan dan lautannya yang sering dijuluki “Raja Empat”-nya Sumatra di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.
Pada 2018 ini, pekerjaan pembangunan jalan dilakukan dengan tiga kontrak. Kontrak pertama ditandatangani 2 Mei 2018, yakni Paket Pekerjaan Jalan Akses Wisata Mandeh sepanjang 13,03 km dengan nilai kontrak Rp 55,18 miliar dengan kontraktor PT Statika Mitrasarana dengan masa pelaksanaan 240 hari.
Kontrak kedua merupakan Paket Pembangunan Jalan Akses Wisata Mandeh (lanjutan) sepanjang 12,05 km dengan nilai Rp 59,9 miliar. Pekerjaan dilakukan oleh kontraktor PT Lubuk Minturum Konstruksi Persada dengan masa pelaksanaan 240 hari.
Kontrak ketiga yakni Paket Pekerjaan Penggantian, Rehabilitasi dan Pemeiliharaan Berkala Jembatan Ruas Jalan Akses Wisata Mandeh untuk 12 jembatan dengan total panjang 245 meter senilai Rp 12,7 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Pilar Prima Mandiri dengan masa pelaksanaan 210 hari kalender. Kedua kontrak ditandatangani pada 21 Juni 2018 lalu. Pihak kontraktor masih bertanggung jawab selama satu tahun dalam masa pemeliharaan.