REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, M Ikhsan Asaad menjamin pasokan listrik untuk di Jakarta, khususnya pada tahun baru aman. Penyebabnya, konsumsi listrik pada malam pergantian tahun mengalami penurunan karena banyak perkantoran yang libur. Terlebih, malam pergantian tahun beriringan dengan libur akhir pekan.
Hal ini juga kemudian menjadikan alasan bahwa pasokan listrik yang bersumber dari pembangkit eksisting dan integrasi Jawa-Bali akan tetap bisa memasok kebutuhan listik masyarakat. "Kalau Jakarta itu justru libur natal dan tahun baru itu turun penggunaannya. Karena Jakarta kota perkantoran, jadi untuk pasokan malam tahun baru pasti aman," ujar Ikhsan saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (30/12).
Pasokan listrik Jakarta berasal dari delapan subsistem. Total daya yang ada sebesar 22 ribu megawatt dengan beban puncak 27 ribu megawatt.
"Jadi ada cadangan 5 ribu MW. Tempat wisata terutama pasti kita amankan," ujarnya.
Untuk bisa menjamin pasokan listrik di hotel dan tempat wisata saat perayaan malah tahun baru, PLN Distribusi Jakarta Raya juga menyediakan power bank PLN untuk bisa dipakai oleh masyarakat. "Kita juga sediakan power bank untuk malam pergantian tahun yang untuk bisa dipakai oleh para pelanggan. Jadi tidak usah pakai genset. Pakai listrik PLN saja," ujar Ikhsan.
Sedangkan untuk pasokan BBM dan Elpiji, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) memastikan pasokan BBM dan ketenagalistrikan dalam kondisi normal dan aman. Kepala Biro KLIK Kementerian ESDM, Agung Pribadi menjelaskan stok BBM jenis premium memiliki cakupan 23 hari, solar/akrasol 20 hari, pertalite 21 hari, kerosene 61 hari, pertamax/akra 92 20 hari, Pertamax Turbo: 52 hari, Pertamina Dex 43 hari, dexlite 20 hari dan avtur 25 hari.
Begitu pula dengan penyaluran LPG Rumah Tangga baik tiga kg maupun jenis lainnya tersalurkan dalam kondisi aman, dimana pada akhir tahun ini tercatat kenaikan 13 persen dari rata-rata penyaluran normal. Kondisi stok LPG sebesar 409.683 MT dan realisasi penyaluran 24.266 MT dengan cakupan ketersediaan sekitar 19 hari.